Salin Artikel

Polisi Segera Panggil Dukun Palsu di Bekasi yang Diduga Menipu dan Cabuli Pengikutnya

BEKASI, KOMPAS.com - Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang segera memanggil dukun palsu buntut kasus pencabulan dan penipuan di wilayah Kabupaten Bekasi.

Pemanggilan terduga pelaku itu akan dilakukan setelah polisi selesai melengkapi seluruh bukti dan keterangan dari pelapor.

"Nanti akan kami panggil. Kami lengkapi berkasnya, (keterangan) saksi-saksi dan bukti pendukungnya, baru akan kami panggil dia (terduga pelaku)," ujar Aris Timang saat dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022).

Aris pun meminta korban lain untuk segera melapor ke Mapolres Bekasi.

"Jadi, kepada semua yang merasa dirinya korban, silahkan melapor (ke polisi)," ujar Aris.

Adapun dugaan pencabulan itu terjadi di sebuah rumah di wilayah Desa Cipayung, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Dari keterangan para korban, ada dua dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan ND. Pertama adalah dugaan penipuan.

Dugaan itu terkuak setelah korban bercerita bahwa mereka diinstruksikan untuk membayar uang dengan dalih iuran kurban kambing dengan besaran yang berbeda.

"Mereka datang empat orang mengaku merasa tertipu pengajian. Mereka katanya membayar untuk ikut pengajian," ungkap Aris beberapa waktu lalu.

Dugaan kedua, para korban mengaku sudah dicabuli oleh ND. Satu orang korban bahkan mengaku telah dilecehkan lebih dari satu kali.

Salah satu korban yakni WD, mengaku menjadi korban penipuan dan pencabulan pada April 2022 lalu.

"Saat pengajian itu, ada hal yang aneh. Jadi, menurut keterangan yang ikut pengajian, mereka di-baiat terlebih dahulu. Prosesnya, mereka disuruh naik ke lantai 3. Kemudian tidur di kamar sama gurunya. Lalu mereka disuruh lah membuka pakaiannya," ucap Aris.

Para pelapor juga menuturkan alasan di balik mereka ikut perguruan tersebut karena mereka yakin bahwa ND bisa membantu kondisi ekonomi para korban.

Aris mengatakan bahwa laporan korban sudah diterima oleh polisi. Ia pun menyatakan untuk segera memproses laporan para korban.

"Secepatnya akan kami proses. Kami akan periksa saksi-saksi dulu, supaya ketika semua kami panggil, semua bukti sudah lengkap dan sudah memenuhi unsur pelanggaran pidana," ungkap Aris.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/21/15353781/polisi-segera-panggil-dukun-palsu-di-bekasi-yang-diduga-menipu-dan-cabuli

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke