Salin Artikel

LSI: Kondisi Pemerintahan DKI Dinilai Positif Jelang Anies Lengser

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terhadap kondisi pelaksanaan pemerintahan hingga kondisi ekonomi DKI Jakarta pada Jumat (21/10/2022).

Rilis ini disiarkan secara langsung melalui akun YouTube LSI, Jumat sore.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan berujar, populasi survei terkait sejumlah topik itu terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang berumur 17 tahun atau lebih. Adapun survei dilakukan pada 8-14 Oktober 2022.

"Sampel sebanyak 610 orang, margin error empat persen, tingkat kepercayaan 95 persen," sebutnya dalam siaran langsung akun YouTube LSI, dikutip Jumat.

Djayadi menyebut, pertanyaan pertama kepada masyarakat adalah tentang bagaimana kondisi pelaksanaan pemerintahan DKI secara umum.

"Secara umum, mayoritas menilai kondisinya (pemerintahan DKI Jakarta) baik atau sangat baik dengan kondisi pemerintahan dinilai baik atau sangat baik sebanyak 50,8, persen," ucap dia.

Sementara itu, sebanyak 15 persen responden menilai pelaksanaan pemerintahan DKI tergolong buruk atau sangat buruk.

Djayadi menyebut, jika penilaian yang tergolong baik atau sangat baik dikurangi dengan penilaian yang tergolong buruk atau sangat buruk, hasil penilaian terhadap Pemerintah Provinsi DKI masih cenderung positif.

Sebab, persentase penilaian baik-sangat baik masih lebih besar daripada penilaian buruk-sangat buruk.

"Dengan demikian, kondisi pemerintahan secara umum dinilai positif oleh masyarakat DKI, menjelang turunnya atau berakhirnya pemerintahan Anies Baswedan (eks Gubernur DKI Jakarta)," urai Djayadi.

Kemudian, dengan meraih 34,5 persen, kondisi politik di DKI dinilai baik atau sangat baik.

Di satu sisi, lanjut Djayadi, kondisi politik di DKI dinilai buruk atau sangat buruk sebanyak 18,8 persen.

Jika penilaian yang tergolong baik atau sangat baik dikurangi dengan penilaian yang tergolong buruk atau sangat buruk, hasil penilaian terhadap kondisi politik Jakarta masih cenderung positif.

"Kondisi politik (Jakarta) dinilai positif, meski tingkat kepositifannya itu lebih rendah dibanding kondisi umum pemerintahan (Jakarta)," tutur dia.

Lalu, kondisi ekonomi di Ibu Kota dinilai baik atau sangat baik dengan meraih 35,5 persen. Sementara itu, meraih 27,3 persen, kondisi ekonomi di Ibu Kota dinilai buruk atau sangat buruk.

Djayadi mengakui, penilaian baik atau sangat baik terhadap kondisi ekonomi di Jakarta memang lebih tinggi daripada penilaian buruk atau sangat buruk.

Namun, katanya, perbedaan penilaian antar-keduanya tergolong sedikit.

"Secara umum, persepsi masyarakat juga masih positif terhadap ekonomi ketika dibandingkan dengan yang menilai negatif. Tapi catatannya, yang negatif juga cukup banyak," sebut dia.

Djayadi meneruskan, sebanyak 33,3 persen responsen menilai kondisi rumah tangga tergolong baik atau sangat baik.

Sementara itu, sebanyak 27,7 persen responden menilai kondisi rumah tangga tergolong buruk atau sangat buruk.

"Kebanyakan memang menilai tidak ada perubahan ekonomi rumah tangga dibanding tahun lalu," tuturnya.

Djayadi menambahkan, sebanyak 35,5 persen responden menilai kondisi ekonomi Jakarta dibandingkan tahun lalu tergolong baik atau sangat baik.

Di sisi lain, sebanyak 25,9 persen responden menilai kondisi ekonomi Jakarta dibandingkan tahun lalu tergolong buruk atau sangat buruk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/21/16234381/lsi-kondisi-pemerintahan-dki-dinilai-positif-jelang-anies-lengser

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke