Kekhawatiran dirasakan oleh Eli, warga Ciputat, Tangerang Selatan, yang saat ini memiliki balita berusia kurang dari 2 tahun.
“Khawatir dong, khawatir banget. Masalah anak gua kemarin abis pilek, minum obat sirup,” kata Eli kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).
Adapun dugaan gangguan ginjal akut misterius karena keracunan (intoksikasi) etilen glikol dari obat baru muncul setelah kasus serupa terjadi di Gambia.
Puluhan anak di negara itu meninggal karena mengonsumsi parasetamol sirup produksi India yang mengandung senyawa etilen glikol (EG).
Selain itu, Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair atau sirup kepada masyarakat.
Meskipun merek obat sirup yang diberikan kepada anaknya tidak masuk dalam daftar obat sirup dengan EG melebihi ambang batas, tetapi Eli mengaku tetap khawatir.
“Obat itu enggak ada di daftar (dilarang) kan, cuma ya tetap takutlah. Mana anak gua lagi pilek,” kata Eli.
Selain Eli, kekhawatiran akan penyakit gagal ginjal akut juga dirasakan oleh Eflin, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Pastinya khawatir sekali ya. Apalagi di awal-awal pemberitaan ketika masih banyak informasi yang simpang siur tersebar di publik, tapi belum ada informasi yang jelas dari Kemenkes ataupun BPOM,” kata Eflin saat dihubungi terpisah.
Eflin mengatakan, ia dan keluarga sangat panik saat ada pengumuman soal penarikan obat sirup dan dugaannya terkait kasus gagal ginjal akut misterius yang semakin banyak.
“Panik saya, karena anak saya baru minum parasetamol dua minggu lalu,” kata Eflin.
Dalam kondisi panik, mereka langsung menghubungi dokter anak dan rekan atau keluarga yang berprofesi sebagai dokter.
“Tanya ke sana kemari, apa perlu saya bawa anak ke RS untuk cek darah atau cek urine,” ujar Eflin.
Sementara itu, Aini, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan, juga tak luput dari rasa gelisah dan khawatir.
“Khawatir banget. Apalagi sekarang lagi musim sakit begini, jadi bingung kalau anak sakit mesti dikasih obat apa,” ucap Aini.
Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta per 22 Oktober 2022, ada 89 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang terkonfirmasi.
Jumlah ini merupakan data kumulatif sejak Januari 2022.
Jumlah tersebut telah bertambah dibandingkan data per 19 Oktober 2022, saat itu Dinkes menyebutkan total kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta sebanyak 71 kasus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/24/17372271/saya-panik-anak-minum-parasetamol-2-minggu-lalu-tanya-sana-sini-apa-harus