JAKARTA, KOMPAS.com - Hasan Basri (38), ayah dari pasien yang meninggal dunia karena gagal ginjal akut misterius mengatakan putrinya sempat minum obat sirup.
Anak perempuannya yang bernama Fatimah Az Zahra (6), mulanya mengalami demam pada 20 September 2022.
Fatimah sempat diberikan obat penurun demam yang dibeli di warung, tetapi kondisinya tak kunjung membaik.
Hasan akhirnya membawa putrinya ke klinik. Dokter kemudian meresepkan tiga jenis obat sirup untuk mengatasi sakit.
Akan tetapi, Hasan tak mengingat merek obat sirup yang dikonsumsi anaknya karena sudah dibuang.
"Kami bawa ke klinik Dompet Dhuafa, terus dikasih obat. Obatnya seperti biasa, kalau anak kecil kan sirup cair, ada tiga macam kalau enggak salah," ungkap Hasan saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (26/10/2022).
Berdasarkan penuturannya, sang buah hati tak menunjukkan gejala yang mengindikasikan gagal ginjal akut. Dia bahkan aktif bermain sehari sebelum jatuh sakit.
“Enggak ada gejala sebelumnya normal sehat. Hari Senin itu dia malah main seperti biasa, hari Selasa (tubuhnya) panas itu saja,” papar Hasan.
Hasan kembali membawa anaknya berobat ke dokter praktik umum yang berdekatan dengan rumah karena kondisinya tak juga pulih usai tiga hari mengonsumsi obat sirup.
Bahkan, setelah berobat dari dokter praktik umum itu pun kesehatan Fatimah terus menurun.
"Setelah tiga hari minum obat enggak ada perkembangan, malah timbul muntah. Jadi dia tiap kali makan minum itu muntah, selama sakit muntah terus," ucap dia.
Tak menunggu waktu lebih lama, Hasan dan istrinya, Novita (35) membawa anak mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilincing guna menjalani perawatan sekitar tanggal 27 September 2022.
"Setelah satu minggu, Selasa depannya (27 September) kami bawa ke RSUD Cilincing. Di RSUD Cilincing masuk UGD rawat inap, cuma waktu itu dugaannya usus buntu," terang dia.
Usai didiagnosis usus buntu, pihak rumah sakit menyarankan untuk operasi. Setelah menjalani prosedur operasi, Fatimah dinyatakan menderita gagal ginjal akut.
Menurut Hasan, dokter yang menangani berkata bahwa Fatimah memiliki masalah infeksi saluran kencing, yang mana tak bisa mengeluarkan urine sehingga langsung dirawat secara intensif di ruang ICU.
"Di ruang ICU itu hari Sabtunya, (1 Oktober 2022) siang dia udah enggak sadar, kesadarannya semakin memburuk sampai dia hilang kesadaran hingga siang," sebut dia.
Dari RSUD Cilincing, Fatimah pun dirujuk ke RSUD Pasar Rebo.
Namun, pada 3 Oktober 2022 dia dinyatakan meninggal dunia karena gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya.
“Di RSUD Pasar Rebo langsung dicek dan langsung masuk ruang ICU anak. Sampai hari Senin itu udah enggak ada, meninggal pada hari Senin 3 Oktober 2022,” kata Hasan.
Sebagai informasi tambahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya merilis lima daftar obat sirup yang menggunakan zat pelarut tambahan seperti propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol.
Zat ini disinyalir menjadi pemicu gangguan ginjal pada anak.
Lima obat sirup yang dinyatakan melebihi ambang batas cemaran etilen glikol, di antaranya:
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Namun, belakangan BPOM menyampaikan bahwa obat Termorex sirup aman dikonsumsi selama diberikan sesuai takaran yang dianjurkan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/26/22084821/anak-yang-meninggal-di-cilincing-sempat-minum-obat-sirup-sebelum