Salin Artikel

Fakta Jasad Perempuan di Sawah Besar: Dibunuh Kekasih di Apartemen, Dibuang Lewat Tangga Darurat

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki penyebab tewasnya seorang perempuan yang ditemukan terbungkus selimut di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/10/2022), akhirnya terungkap.

Perempuan yang teridentifikasi sebagai sosok berinisial JS (36) itu diduga kuat sebagai korban pembunuhan. Pelakunya tak lain adalah kekasihnya yang berinisial H.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, JS diduga dibunuh di salah satu apartemen kawasan Pademangan, Jakarta Utara tiga hari sebelum jasad korban ditemukan.

"Kejadian (pembunuhan) diduga terjadi pada Selasa (11/10/2022). TKP-nya di apartemen kawasan Jalan Trembesi, Pademangan, Jakarta Utara," ujar Hengki saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

Pelaku H lalu membuang jasad korban ke Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat dengan dibantu sekuriti di apartemen yang ditempatinya, yakni IK.

Keduanya dibekuk penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu (19/10/2022).

Pura-pura antar korban sakit

Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku H menghubungi IK dua hari setelah korban tewas dibunuh. H meminta sekuriti apartemen yang ditinggalinya itu untuk datang ke kamarnya.

Saat itu H beralasan ingin meminta bantuan IK membawa kekasihnya JS ke rumah sakit karena sakit karena sedang sakit.

"IK alias T dihubungi H pada Kamis (13/10/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB untuk datang ke unit apartemen H. Alasannya meminta tolong untuk mengantarkan kekasihnya JS yang sedang sakit ke rumah sakit," ungkap Hengki.

IK pun akhirnya bergegas menuju unit apartemen yang dihuni oleh H.

Sesampainya di lokasi, IK justru menemukan JS sudah tak bernyawa di atas kasur dengan kondisi wajah tertutup kain handuk.

Berdasarkan pengakuan IK, kata Hengki, tercium pula bau tidak sedap dari tubuh JS.

H pun akhirnya mengakui bahwa dirinya telah menghabisi nyawa JS dan hendak meminta IK membantunya membuang jasad korban.

Iming-imingi sekuriti uang Rp 10 Juta

Hengki mengungkapkan bahwa pelaku H menawarkan uang Rp 10 juta agar IK bersedia membantunya membawa jasad korban keluar apartemen, dan membuangnya di suatu tempat.

"Dia meminta tolong IK untuk membantu membuang jasad korban dengan iming-iming imbalan uang sebesar Rp 10 Juta," ucap Hengki.

IK yang tergiur pun akhirnya menyetujui tawaran tersebut dan langsung membantu H membawa jasad korban melalui tangga darurat, menuju area parkir kendaraan.

Keduanya kemudian langsung memasukkan jasad korban yang sudah terlebih dahulu terbungkus selimut ke dalam mobil.

Setelah berjalan dan mencari-cari lokasi pembuangan, H dan IK akhirnya memutuskan untuk membuang jasad korban ke saluran air kawasan Sawah Besar.

Jasad JS kemudian di petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang sedang membersihkan saluran air di kawasan Sawah Besar, pada Jumat (14/10/2022) pagi.

Sempat berdalih korban tewas keracunan

Hingga kini, penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus pembunuh terhadap JS oleh H yang tak lain adalah kekasih korban.

Penyidik juga tengah mencari motif H menghabisi nyawa JS saat sedang berada di apartemen yang dihuni pelaku di kawasan Pademangan, Jakarta Utara.

Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Widi Irawan mengungkapkan bahwa dalam pemeriksaan awal, H sempat berdalih bahwa JS tewas karena keracunan.

"Terkait pembunuhannya sementara masih kami dalami. Kalau dari keterangan sementara pelaku, korban tewas karena keracunan," ujar Widi saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

Kepada penyidik, kata Widi, H menerangkan bahwa mulut korban JS sempat mengeluarkan cairan pada 11 Oktober 2022. H kemudian berinisiatif menghentikannya dengan menyumpal mulut korban menggunakan tisu.

Meski begitu, penyidik tidak langsung memercayai pernyataan pelaku dan akan menggali lagi keterangan lain serta mencari alat bukti lainnya

"Disebut mulut korban mengeluarkan cairan sehingga pelaku berinisiatif untuk menghentikan, dengan menyumpalkan tisu ke dalam mulut korban. Sementara masih kami dalami lagi," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/28/09061121/fakta-jasad-perempuan-di-sawah-besar-dibunuh-kekasih-di-apartemen-dibuang

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke