Tes urine dilakukan untuk mengetahui apakah pengemudi dalam kondisi mabuk atau dalam pengaruh narkoba.
"Bisa-bisa saja (tes urine). Karena nanti akan terlihat, (pengemudi) dalam pengaruh alkohol atau tidak. Bisa terlihat," ujar Edy saat dikonfirmasi, Rabu (2/11/2022).
Selain itu, sang sopir kini sedang diperiksa di kantor Satlantas Polres Jakarta Timur. Pemeriksaan dilakukan guna mengetahui apakah sang sopir lalai dalam berkendara atau tidak.
"Kami dalami penyebabnya, mungkin ngantuk atau karena kelelahan atau mungkin main ponsel, sedang kami dalami," kata Edy.
Sebelumnya diberitakan, insiden bus menabrak showroom mobil terjadi di I Gusti Ngurah Rai, Klender.
Dugaan awal, kecelakaan itu terjadi akibat pengemudi bus tak dapat mengendalikan kendaraannya yang oleng.
"Ketika melaju dari arah barat ke timur, dari arah Stasiun Jatinegara ke Bekasi, pas di tempat kejadian tepat di depan showroom Tambra, bus oleng," sebut Edy.
Akibatnya, kecelakaan tak terhindarkan dan bus tersebut sempat membuat ruas jalan tertutup.
Edy mencatat, hingga kini belum ada laporan korban mengenai kecelakaan yang terjadi.
"(Bus) kosong (tak berpenumpang). Showroom juga belum buka, jadi belum ada karyawan yang bekerja. Sejauh ini belum ada laporan (korban)," tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/02/14351671/polisi-buka-peluang-tes-urine-sopir-bus-penabrak-showroom-mobil-di-jaktim