JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual kembali terjadi di transportasi publik.
Jika sebelumnya warga Jakarta dihebohkan dengan pelecehan yang dialami penumpang pria di bus transjakarta, kini mereka dihadapkan pada berita pelecehan di kereta rel listrik (KRL).
Seorang perempuan yang menaiki KRL tujuan Duri dari Stasiun Cakung pada Senin (7/11/2022) pagi mengaku dilecehkan oleh penumpang pria.
Dia bahkan sempat mengambil foto terduga pelaku yang menggunakan masker dan kacamata, lalu mengunggahnya di akun Twitter sembari mengungkap kronologi kejadian.
"Pas naik, udah mulai susah masuk ke dalam karena penuh. Di depan saya ada mas-mas pakai kacamata, yang kemudian jadi bangsat yang nempelin penisnya ke bokong saya dan goyang-goyang grinding," ujarnya.
"Aduan saya sudah sampai mana? Kalian sudah bikin rencana aksi apa untuk mengurangi potensi pelecehan seksual di KRL?" ujarnya kepada KAI commuter yang mengaku akan terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan di gerbong kereta maupun stasiun.
Diduga bukan kali pertama beraksi
Seorang pengguna Twitter lain mengatakan bahwa terduga pelaku diduga telah melakukan tindakan yang sama di transportasi umum lainnya, yakni di angkutan kota (angkot).
Peristiwa itu sempat viral pada bulan Juli lalu hingga menarik perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Di sebuah video viral yang direkam di dalam angkot, tampak terduga korban merekam pelaku yang menggunakan masker dan juga kacamata berbingkai hitam. Pria itu mirip dengan terduga pelaku pelecehan di KRL.
Usai mengalami pelecehan, korban pindah tempat duduk dan merekam sosok terduga pelaku sambil menangis. Kemudian, korban melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Merespon kejadian ini, Dinas Perhubungan DKI mengaku akan memisahkan tempat duduk antara laki-laki dan perempuan di angkutan umum. Namun, karena menuai polemik, aturan ini tidak jadi diberlakukan.
Pelaku melenggang bebas
Di sisi lain, tidak ada standar operasional prosedur (SOP) terkait langkah-langkah yang harus diambil pihak berwenang ketika pelecehan di transportasi umum terjadi.
Alhasil, terduga pelaku melenggang bebas dan berpotensi terus melancarkan aksinya hingga banyak korban lain berjatuhan.
Pada Kamis (3/11/2022) lalu, seorang penumpang pria mengaku dilecehkan penumpang pria lain di bus transjakarta.
Menurut korban, pelecehan tersebut terjadi saat bus dalam kondisi padat penumpang. Saat itu, dia tengah bermain ponsel, dan tiba-tiba terduga pelaku mencolek alat kelaminnya.
Mendapat perlakuan seperti itu, pikiran pengunggah pun langsung kosong dan bingung harus melakukan apa. Hingga setelah sadar, dirinya merasa jijik dan emosi.
"Saya berusaha mengolah emosi, tapi semakin lama emosi saya enggak terkontrol. Saya berharap orang ini turun secepatnya," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).
Setelah melewati beberapa halte dan pelaku masih ada di dalam bus, korban pun memberanikan diri mengonfrontir pelaku hingga baku hantam terjadi.
Transjakarta sempat meminta KTP terduga pelaku, namun dia mengatakan kartu tersebut tertinggal. Pria itu akhirnya hanya memberi alamat dan nomor ponsel.
Penanganan terhenti sampai di situ karena korban juga tidak berniat melaporkan hal tersebut ke polisi.
Pelecehan berulang diduga dilakukan seorang pria lain kepada beberapa penumpang perempuan bus transjakarta.
Terduga pelaku yang foto wajahnya sempat viral usai melakukan pelecehan di bus Transjakarta baru ditangkap usai melakukan tindakan serupa di Halte Bundaran Senayan.
(Penulis : Nirmala Maulana Achmad, Diva Lufiana Putri, Larissa Huda/ Editor : Irfan Maullana, Sari Hardiyanto)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/08/14102141/korban-pelecehan-di-krl-dan-transportasi-umum-lain-terus-berjatuhan