JAKARTA, KOMPAS.com - Tasrinah (58) warga penjual sayuran di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, merugi setiap kali banjir besar merendam warung sekaligus rumahnya.
Pasalnya, kulkas untuk menyimpan sayur dagangannya rusak.
"Saya ada tiga tuh kulkas. Yang sudah rusak satu. Setiap banjir kerendam semua," kata Tasrinah di kediamannya, Selasa (8/11/2022).
Dua kulkas miliknya masih bisa diselamatkan usai diservis, namun satu unit lainnya mengalami kerusakan parah sehingga kini hanya jadi bangkai.
"Saya enggak ada laki-laki di rumah, bingung ngangkatnya kalau banjir," sambung Tasrinah.
Meski jarak rumahnya dengan Kali Angke Hulu mencapai 160 meter, namun banjir datang dari drainase besar yang menyambung ke sungai tersebut.
Tasrinah menambahkan, sejak dulu banjir selalu mampir ke rumahnya dengan ketinggian beraneka ragam.
Jika luapan tidak terlalu besar, maka banjir hanya setinggi mata kaki.
Namun jika luapan sungai membesar, maka rumahnya bisa terendam hingga sepinggang orang dewasa atau ketinggian satu meter.
Menyikapi keadaan tersebut, Tasrinah memutuskan untuk meninggikan sejumlah titik di rumahnya.
Ia membuat penyangga setinggi 70 sentimeter khusus untuk menopang kulkas-kulkasnya.
"Karena enggak ada yang bisa nolong waktu banjir, akhirnya saya bikin penopang ini buat kulkas. Biar kulkasnya tinggi. Ya, kalau ada banjir cuma sebetis atau sedengkul setidaknya masih aman," ungkap Tasrinah.
Kali Angke Hulu dan Kali Pesanggrahan terakhir kali meluap pada Minggu (6/11/2022) pagi membuat beberapa wilayah terendam, antara lain Kelurahan Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Srengseng, dan Kedoya Selatan.
Genangan tersebut sempat merendam hingga Minggu malam. Kendati genangan bisa mencapai ketinggian 30 sentimeter di permukiman warga, warga tetap bertahan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/08/18130711/3-kulkas-pedagang-sayur-di-kembangan-rusak-akibat-kali-angke-sering