Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, terlihat para siswa itu tertunduk lesu sambil mengusap kaki orangtuanya dengan lap basah.
Beberapa wali murid tampak menasihati anak-anaknya agar tidak mengulangi aksi tawuran antarpelajar itu.
Tak kuasa menahan tangis, beberapa orangtua terlihat meneteskan air mata melihat anaknya menyesali perbuatan yang telah dilakukan.
Tak hanya wali murid, sejumlah siswa yang tertunduk malu juga menangis di hadapan orangtuanya.
Bahkan, seorang ibu dari salah satu siswa menyingkir dari barisan yang telah disiapkan polisi. Ibu tersebut menangis histeris saat mengetahui anaknya ditangkap lalu dibawa ke Mapolsek Kemayoran karena terlibat aksi tawuran.
Lantas, wali murid itu dihampiri oleh polwan yang bertugas. Sambil memeluk, polwan itu berusaha menenangkan ibu tersebut.
"Sudah, yang sabar bu, kita harus kuat. Mudah-mudahan ini yang terakhir, dia mau menjadi anak yang baik," kata polwan tersebut dikutip dari potongan video, Rabu.
Kanit Reskrim Polsek Kemayoran AKP Fauzan mengatakan, 22 siswa yang ditangkap telah diberi penyuluhan.
Selesai diberi penyuluhan, para siswa itu diizinkan pulang ke rumah masing-masing, dengan catatan membuat surat perjanjian agar tidak melakukan tawuran lagi.
"Semua pelajar didata, ada datanya di kami. Semua buat surat pernyataan," ucap Fauzan saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, 22 pelajar SMK Poncol terlibat tawuran dengan pelajar dari sekolah lain di Jalan Boulevard, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022) kemarin.
Fauzan menuturkan, pelajar SMK Poncol sengaja bergerombol dan berkeliling mencari musuh dari sekolah lain.
"Awalnya mereka mencari sekolah, tidak janjian seketemu saja. Sebenarnya enggak ada korban kemarin," tutur Fauzan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/09/18393141/tangis-orangtua-saat-tahu-anaknya-ditangkap-polisi-karena-terlibat