Salin Artikel

Anaknya Bisa Kembali Bersekolah di SDN Pondok Cina 1, Sejumlah Orangtua Murid Menangis Haru

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua murid SDN Pondok Cina 1, Beji, menangis terharu setelah Komisi D dan Dinas Pendidikan Kota Depok dalam audiensi menyatakan berpihak kepada mereka.

Pantauan Kompas.com di lokasi, perwakilan dari orangtua murid yang melakukan audiensi tampak keluar dari ruang Komisi D dan langsung menghampiri orangtua murid lainnya yang menunggu di halaman Gedung DPRD Depok.

Salah seorang perwakilan orangtua murid itu memberikan informasi bahwa siswa-siswa diperkenankan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1.

Sontak informasi yang disampaikan itu membuat sejumlah orangtua murid menangis histeris lantaran hasil audiensi menegaskan Komisi D dan Dindik Kota Depok memberikan rekomendasi yang berpihak kepada siswa SDN Pondok Cina 1.

Mereka langsung saling berpelukan dan menyampaikan rasa syukurnya bahwa perjuangannya tak sia-sia.

"Akhirnya perjuangan kami selama ini tidak sia-sia," kata salah seorang orangtua murid sembari nangis tersedu.

Sebelumnya, puluhan orangtua murid itu berkumpul di halaman Gedung DPRD Kota Depok pukul 11.03 WIB.

Mereka berkumpul sambil memantau audiensi yang disiarkan langsung lelalui Instagram Live.

Mereka tampak serius menyimak jalannya audiensi sebelum akhirnya tangis haru memecah suasana.

Sebab, dalam hasil audiensi itu siswa-siswi diberikan rekomendasi oleh Komisi D DPRD Depok agar bisa melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1, mulai Senin (14/11/2022).

"Alhamdulilah, anak-anak kami bisa sekolah Senin depan," kata salah satu orangtua sembari memberikan info kepada yang lain.

Sebagai informasi, berdasarkan surat dari Dinas Pendidikan Kota Depok, tanggal 4 November 2022, seluruh perangkat SDN Pondok Cina 1 harus mulai mempersiapkan kepindahan kegiatan belajar mengajar.

Untuk kelas 1, 2, dan 6, dipindahkan ke SDN Pondok Cina 5. Sementara, untuk kelas 3, 4, dan 5, dipindahkan ke SDN Pondok Cina 3.

SDN Pondok Cina 1 seharusnya sudah dalam keadaan kosong. Sebab, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut menerapkan sistem belajar dari rumah (BDR).

Namun, masih ada beberapa orangtua murid mengantarkan anak-anaknya ke SDN Pondok Cina 1 untuk proses pembelajaran tatap muka (PTM).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, area SDN Pondok Cina 1 hendak digusur Pemerintah Kota Depok. Rencananya, akan dibangun masjid agung di area itu.

Sementara, kegiatan belajar mengajar siswa-siswi di sekolah itu sudah beberapa hari dialihkan menjadi daring untuk sementara waktu. Selanjutnya, mereka akan dilebur ke sekolah lain.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/11/13230811/anaknya-bisa-kembali-bersekolah-di-sdn-pondok-cina-1-sejumlah-orangtua

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke