JAKARTA, KOMPAS.com - JakWifi merupakan program gratis internet yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 lalu.
Sampai saat ini ada 9.250 titik lokasi JakWifi yang tersebar di berbagai titik ruang publik di ibu kota.
Tujuan awalnya adalah untuk dimanfaatkan anak-anak yang harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya.
Namun, ternyata fasilitas dari Pemprov DKI ini juga dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain game online.
Hal itu terlihat saat Kompas.com mengunjungi salah satu titik JakWifi di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Danau Sunter, Jakarta Utara, Rabu (16/11/2022).
Pantauan Kompas.com, ada sejumlah anak yang sedang memanfaatkan fasilitas wifi gratis itu untuk bermain game online.
Febi (10) mengakui ia sering mengakses Wifi disana untuk bermain game bersama dengan teman-temannya.
"Kalau buat sekolah di rumah, di sini (RPTRA Danau Sunter) cuma main game," ujar Febi di lokasi.
Febi mengaku bermain game jika hari libur sekolah saja.
Berdasarkan penuturunnya, akses Wifi di RPTRA Danau Sunter sudah ada sejak lama, sejak sekolah daring diberlakukan.
"Ya sudah lama (bisa mengakses Wifi). Tapi, kalau buat (kegiatan) sekolah di rumah," imbuhnya.
Warga tak tahu ada wifi gratis dari Pemprov DKI
Meski sudah diluncurkan sejak dua tahun lalu, namun masih ada warga sekitar yang belum mengetahui soal program wifi gratis dari Pemprov DKI ini.
Hal ini terlihat saat Kompas.com mengunjungi titik Jakwifi lainnya di RPTRA Sunter Jaya Berseri, Jakarta Utara.
Salah satu warga bernama Iim (59) yang mengunjungi RPTRA itu mengaku tidak mengetahui tentang program JakWifi tersebut.
Ia hanya mengetahui di RPTRA tersebut memang ada Wifi. Namun, ia tidak tahu apakah Wifi tersebut memang program Pemprov atau bukan.
"Di sini si ada (wi-fi). Tapi, kalau dari Pemprov saya kurang tahu," ujarnya pada Kompas.com, Rabu (16/10/2022)
Sebelumnya, Iim pun belum pernah mengakses wifi di RPTRA tersebut. Sebab, sepengetahuannya, wifi tersebut tidak boleh diakses untuk umum.
"Enggak pernah akses. Soalnya dulu enggak boleh buat umum, enggak tau kalau sekarang," katanya.
Ia pun menyambut baik jika program internet gratis ini memang diperuntukkan untuk mendukung kegiatan anak sekolah.
Sebab, di RPTRA Sunter Jaya Berseri selalu ada anak-anak sekolah belajar bersama.
"Ya bagus. Apalagi buat anak sekolah lebih bagus. Kalau sore kan di sini suka ada kerja kelompok," katanya.
Namun, di sisi lain, Iim juga mencemaskan jika akses Wifi dibuka bebas.
Ia khawatir jika banyak anak yang tidak menggunakannya untuk kegiatan belajar, seperti bermain game dan akhirnya jadi lupa waktu.
"Tapi, ya kalau aksesnya untuk umum, takutnya banyak anak malah main game. Jadi, enggak inget pulang dan main hp terus," imbuhnya.
Disorot DPRD
Tahun 2023 mendatang, Pemprov DKI berencana menambah Jakwifi di sejumlah titik.
Untuk itu, Pemprov DKI telah mengusulkan anggaran Rp 275 Miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2023.
Namun usul Pemprov DKI itu belum mendapatkan persetujuan DPRD.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarifudin meminta Pemprov DKI tak perlu melanjutkan program Jakwifi karena dinilai tak berguna bagi masyarakat.
Apalagi, saat ini seluruh siswa telah belajar di sekolah karena kondisi pandemi yang sudah membaik.
"Tiap saya turun, enggak ada yang tahu tuh masyarakat apa program Jakwifi," kata Syarifudin dalam rapat pembahasan Raperda tentang APBD tahun anggaran 2023 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022).
"Sejak awal program ini diluncurkan sampai sekarang, saya minta data foto di mana-mana saja enggak ada," kata Syarifudin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/16/20415301/saat-program-internet-gratis-jakwifi-dipakai-anak-anak-untuk-main-game