Salin Artikel

Pembangunan Jalur Sepeda Tak Dilanjutkan, Cita-cita Pengendalian Polusi Udara di Jakarta pada 2030 Hanya Mimpi?

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu menilai rencana pengendalian pencemaran udara di Jakarta akan terhambat apabila anggaran pembangunan jalur sepeda tidak dilanjutkan.

Pemprov DKI Jakarta diketahui menghapus Rp 38 miliar dana untuk pengadaan sekitar 500 kilometer jalur sepeda dari rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI tahun 2023.

Padahal, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta merancang strategi pengendalian pencemaran udara dengan menurunkan persentase polutan paling fatal, yakni polusi partikel halus partikulat mikron atau PM 2,5 hingga 41 persen pada 2030.

"Dalam rencana DKI hingga 2030 saja sudah bisa dipastikan PM 2,5 d DKI Jakarta masih melebihi BMUA (baku mutu udara ambien) atau dalam kata lain udara Jakarta akan masih tercemar hingga 2030," kata Bondan kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Dengan adanya penghapusan anggaran untuk pengadaan jalur sepeda, Bondan menilai hal itu jadi sebuah langkah mundur atas upaya Pemprov DKI dalam pengendalian pencemaran udara.

Menurut dia, rencana pengendalian polusi udara pada 2030 akan semakin memprihatinkan apabila Pemprov DKI meniadakan anggaran pembangunan jalur sepeda. "Sudah pasti itu," kata dia.

Pasalnya, kata Bondan, salah satu upaya pengendalian pencemaran udara adalah mengkampanyekan solusi nyata, yaitu bersepeda sebagai alat transportasi.

"Seharusnya, anggarannya bukan di-nol-kan. Justru harus ditambah bagaimana jalur sepeda yang belum terproteksi bisa di -upgrade menjadi jalur sepeda terproteksi," kata Bondan.

Dengan demikian, kata Bondan, minat publik untuk bermobilisasi menggunakan sepeda semakin terfasilitasi karena bersepeda di Jakarta menjadi aman.

"Nah, sekarang bagaimana mau mengajak publik untuk bersepeda dan menjanjikan kalau bersepeda itu aman apabila anggarannya saja di-nol-kan," tutur Bondan.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu kualitas udara di Jakarta sempat berada di posisi teratas kualitas udara buruk dari kota-kota di dunia oleh lembaga pemantau kualitas udara, IQ Air.

Pada Rabu (15/6/2022) indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 188 menjadikan kualitas udara terburuk di dunia versi IQ Air.

Adapun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sebelumnya menyatakan, sebanyak 75 persen polusi udara di Ibu Kota berasal dari emisi kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/17/07050091/pembangunan-jalur-sepeda-tak-dilanjutkan-cita-cita-pengendalian-polusi

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke