Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) juga menutup wisata air terjun Cibeureum-Cibodas sampai kondisi benar-benar aman.
"Kami menutup sementara kegiatan pendakian dan wisata air terjun Cibeureum-Cibodas sampai dengan kondisi kondusif, tidak terjadi gempa susulan dan longsor," kata Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo dikutip dari siaran pers, Jumat (25/11/2022).
Aji mengatakan, berdasarkan pengecekan jalur pendakian Cibodas-Gunung Putri, terdapat longsoran di beberapa lokasi akibat guncangan gempa tersebut.
Menurut dia, di jalur pendakian dari arah Cibodas terdapat satu lokasi longsor dengan dua titik di sekitar Cisalada. Longsoran itu memiliki lebar 10 meter dengan panjang 100 meter.
"Pada jalur pendakian setelah Blok Tanah Merah sampai Alun-alun Suryakencana tidak ditemukan longsoran," ujar Aji.
Kendati demikian, longsoran di jalur pendakian dari arah Cibodas dan Gunung Putri tergolong tak terlalu parah.
"Kedua jalur pendakian masih relatif kecil hal ini karena kondisi ekosistem lantaran tegakan pohon masih sangat bagus," tutur Aji.
Berdasarkan informasi pendaki, kata Aji, terdapat retakan di puncak Gunung Gede atau tepatnya di geger bibir kawan.
Namun, kondisi tersebut tak memengaruhi sumber mata air yang mengalir.
"Aliran air panas Pancaweuleuh, Talaga Biru, maupun sumber mata air Kandang Badak terpantau normal," kata Aji.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/25/12262081/terdampak-gempa-cianjur-jalur-pendakian-gunung-gede-pangrango-ditutup