Salin Artikel

Revitalisasi Separator di Jalan Raya Kartini Depok Tak Diberi Pembatas, Warga: Awalnya Dipasang...

DEPOK, KOMPAS.com - Tidak terlihat pembatas atau sekat yang memisahkan antara proyek revitalisasi trotoar dan separator, dengan badan Jalan Raya Kartini, Pancoran Mas, Depok.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi para pengguna jalan yang melintas.

Pengamatan Kompas.com pada Kamis (28/11/2022) siang, para pekerja terlihat sedang membongkar separator lama di Jalan Raya Kartini, mulai dari depan SPBU hingga Jalan Pemuda.

Para pekerja itu meletakkan bekas bongkaran separator lama di atas aspal sehingga beberapa ruas jalan "terokupasi".

Kondisi serupa juga terjadi pada sisi revitalisasi trotoar sekaligus saluran air. Pasalnya, puing-puing pembongkaran proyek itu ditumpuk di pinggir jalanan.

Tumpukan tersebut berada di pangkal Jalan Raya Kartini menuju Citayam hingga depan Erha Clinic. Bahkan, tumpukan puing-puing atau batu separator yang memakan badan jalan tak diberikan pembatas atau penghalang antara proyek dengan jalanan.

Kondisi itu juga berpotensi membahayakan para pengendara motor dan mobil yang melintas.

Warga sekitar, Iwan, mengatakan bahwa sebelumnya memang dipasangi pembatas antara proyek dengan jalanan dengan seutas pita kuning hitam.

Namun, Iwan tak mengetahui mengapa saat ini pita pembatas itu tak dipasang kembali.

"Awalnya mah pembatas ada kayak gitu (pita kuning hitam), cuma sekarang enggak dipasang lagi," kata Iwan kepada Kompas com.

Menurut dia, pembatas sangat diperlukan selama proyek berlangsung. Terlebih, proyek itu bersinggungan dengan jalan yang mobilitas lalu lintasnya tinggi.

"Kalau pembatasnya enggak dipasang mah bahaya lah, tahu sendiri kendaraan disini pada kencang-kencang," kata Iwan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/28/13261441/revitalisasi-separator-di-jalan-raya-kartini-depok-tak-diberi-pembatas

Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke