BEKASI, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Bekasi khawatir rekomendasi kenaikan upah minimum kota (UMK) Bekasi sebesar 7,09 persen akan menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ketua Apindo Kota Bekasi Farid Elkahamy menyebut, situasi ekonomi semua perusahaan di Kota Bekasi belum sepenuhnya pulih pascagelombang Covid-19 melanda dunia sejak dua tahun yang lalu.
"Kondisi ekonomi sekarang kan belum sepenuhnya pulih dari Covid-19. Di saat baru pulih ini, terjadi kenaikan yang besar," kata Farid saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/11/2022).
Atas dasar itu, Apindo pun khawatir akan ada sejumlah dampak akibat kenaikan upah yang terjadi.
Dampak itu antara lain PHK dalam gelombang yang besar, relokasi pabrik, pengurangan jam kerja hingga upah separuh.
"Ada sekitar 300 anggota industri. Kalau itu dilakukan oleh banyak perusahaan, akan sangat merugikan. Itu justru jadi problem perusahaan, Pemda, dan pekerja. Itu yang tidak kami inginkan," ujar Farid.
"Kalau upahnya naik tinggi, mereka (pengusaha) akan melakukan berbagai cara. Yang kami khawatirkan malah justru terjadi PHK," tambah Farid.
Sebelumnya, Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Bekasi sudah merekomendasikan kenaikan upah minimum kota (UMK) Kota Bekasi naik sebesar 7,09 persen.
Penetapan itu dilakukan pada rapat yang berlangsung di Kantor Dinas Ketenagakerjaan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bekasi Ika Indah Yarti membenarkan usulan tersebut. Artinya UMK Kota Bekasi akan naik menjadi sekitar Rp5,1 juta.
"Iya (naik 7,09 persen)," jelas Kadisnaker Kota Bekasi Ika Indahyarti saat dikonfirmasi melalui wartawan, Selasa (29/11/2022).
Angka tersebut keluar sesuai dengan perhitungan data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat.
Tercatat, pertumbuhan ekonomi di Kota Bekasi sebesar 3,22 persen, sedangkan inflasi 6,12 persen.
Dari formulasi pertumbuhan ekonomi, inflasi dan UMP tahun 2022, maka keluar angka kenaikan upah minimum untuk tahun 2023 sebesar Rp 341.327.
Hasil rekomendasi itu selanjutnya akan disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
Selanjutnya, Pemkot Bekasi akan menerbitkan surat rekomendasi untuk segera ditujukan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/30/19162701/umk-kota-bekasi-naik-jadi-rp-51-juta-apindo-khawatir-malah-terjadi-phk