Salin Artikel

Sempat Berjaya, Sederet Mal Berikut Makin Sepi Pengunjung…

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Ibu Kota Jakarta yang dulu sempat berjaya kini mulai sepi dan ditinggalkan pembeli.

Kompas.com merangkum sejumlah mal tersebut di sini:

Plaza Semanggi

Mal primadona di jantung Ibu Kota yang mulai beroperasi pada 2004 ini tampak sepi pada Senin (5/12/2022) lalu.

Jumlah pengunjung yang datang bisa dihitung dengan jari.

Lorong-lorong di lantai GF dan UG Plaza Semanggi juga terlihat lowong karena banyak kios yang tutup.

Hanya terlihat sejumlah toko kecil, sebuah restoran, dan tempat kopi yang masih buka di lantai bawah tersebut.

Pemilik salah satu toko di lantai GF bahkan menjual perlengkapan dagangannya.

Di kaca toko tampak selembar kertas bertuliskan “DIJUAL Rak Stainless”. Nomor pemilik toko terpampang di kertas tersebut untuk dihubungi pembeli yang berminat.

Pemilik toko pakaian bernama Euis (57) mengaku omzet penjualannya berkurang drastis sejak pandemi Covid-19 melanda.

"Dulu sebelum pandemi (Covid-19) tertolong dari pengunjung pegawai kantoran dan anak kampus. Kalau sekarang kantor di lantai atas juga sudah pada tutup," ujar Euis saat ditemui di Plaza Semanggi, Senin.

Dulu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 4 juta per hari di akhir pekan dan Rp 1 juta di hari biasa.

“Sekarang mah seminggu bisa Rp 300.000,” ujarnya.

“Terkadang nol, sama sekali nggak jualan,” imbuhnya.

Mal Blok M

Mal Blok M yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan sempat berjaya di era 1990-an itu kini tampak sepi.

Saat Kompas.com mengunjungi pusat perbelanjaan itu pada Rabu (16/11/2022), mayoritas kios yang ada di sana tidak beroperasi.

Hanya ada tiga kios yang terpantau buka pada hari itu. Ketiganya menjual pakaian dengan harga miring, yakni mulai dari Rp 35.000.

Rizki (30) yang pernah berdagang di Blok M mengaku sudah gulung tikar sejak 2017 karena tidak sanggup membayar sewa kios imbas jumlah pembeli yang menurun.

"Kan enggak ada pelanggan, bener-bener sepi, harga sewa juga enggak turun. Karena enggak ada pemasukan, jadinya bingung buat bayar sewa," ujar Rizki saat ditemui di Mal Blok M.

Ratu Plaza

Selain kedua mal di atas, mal lain yang juga pernah berjaya namun kini ditinggalkan adalah Mal Ratu Plaza.

Salah satu pengunjung, Ade (41), mengaku miris melihat nasib Mal Ratu Plaza kini.

"Ya kalau dihitung mundur dari dulu, lihatnya miris. Ini kan dulu salah satu pusat perbelanjaan paling hype di zamannya, sekarang ruko-ruko sudah pada tutup," ujar Ade saat ditemui di Ratu Plaza, Rabu (23/11/2022).

Ia bercerita, dulu pada tahun 1990-an, ia sering berkunjung ke Ratu Plaza untuk membeli peralatan elektronik.

Kini, mal kedua di Jakarta ini sudah semakin dilupakan.

(Penulis : Reza Agustian, Annisa Ramadani Siregar/ Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana, Ihsanuddin)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/07/06585901/sempat-berjaya-sederet-mal-berikut-makin-sepi-pengunjung

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke