Salin Artikel

Pengosongan Aset SDN Pondok Cina 1 Batal, Pemkot Ajukan Dialog dengan Orangtua Murid

Dialog itu diajukan setelah rencana pengosongan aset SDN Pondok Cina 1 batal dilakukan pada Minggu (11/12/2022).

Kepala Satpol PP Kota Depok N Lienda Ratnanurdianny mengatakan, pengajuan dialog dilakukan setelah rencana pengosongan aset sekolah berjalan alot.

"Harus ada forum untuk bisa berdialog lagi, kalau kami memaksa masuk, walau punya kewenangan karena ini aset pemerintah, namun melihat kondisi dan menjaga situasi yang kondusif, maka kami buka lah komunikasi daripada sekarang di jalan dan ngotot tidak ada ujungnya," ujar Lienda di lokasi, Minggu.

Lienda menyebut, pengajuan dialog dengan orangtua murid berdasarkan instruksi dari Pemkot Depok.

Dialog pun akan langsung digelar begitu kedua belah pihak, baik itu Pemkot Depok dan orangtua murid sepakat bertemu.

Sementara itu, kuasa hukum orangtua murid SD Negeri Pondok Cina 1 Airlangga Julio meminta agar Pemkot Depok mengundang semua pihak secara formal terutama yang dirugikan.

"Untuk melengkapi pertemuan ini, agar sebagai upaya formal, ada undangan resmi dari pihak Pemkot Depok kepada pihak orangtua," ucap Julio.

"Setelah kami meninjau, baru kami akan sampaikan sampaikan kepada ibu (Kasatpol PP) kapan, kami bersedia dengan semua kelengkapan itu," tambah dia.

Sebelumnya, Pemkot Depok memang sudah berencana untuk memusnahkan seluruh aset SDN Pondok Cina 1.

Rencana pemusnahan itu tertuang dalam Surat Perintah Tugas Nomor 800/1144 - Trantibum dan Pamwal.

Dalam surat itu tertulis bahwa Satpol PP Kota Depok berencana untuk melaksanakan kegiatan pengamanan, pemusnahan bangunan Aset Pondok Cina 1.

Puluhan orangtua siswa SDN Pondok Cina 1 itu bahkan memilih bertahan dan mengadang anggota Satpol PP Kota Depok yang hendak mengosongkan bangunan sekolah.

"Satpol PP mau merangsek masuk. Dihalangi wali murid. Dari jam 05.00 orangtua dan relawan udah di sana. Ada yang nginep. Ada 14 pengacara juga di sana," ujar salah satu kuasa hukum orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 Deolipa Yumara, saat dihubungi, Minggu (11/12/2022).

Deolipa mengatakan saat ini wali murid dan petugas Satpol PP sama-sama bersikeras untuk mempertahankan sikapnya.

Para wali murid bersikeras menuntut agar anak-anak mereka disediakan sekolah baru terlebih dahulu kemudian direlokasi.

Adapun SDN Pondok Cina 1 digusur karena lahan itu akan dibangun masjid agung.

Namun, sebagian orangtua tak terima karena Pemkot belum menyiapkan gedung pengganti dan hal itu membuat anak didik harus dilebur ke sekolah lain.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/11/15200661/pengosongan-aset-sdn-pondok-cina-1-batal-pemkot-ajukan-dialog-dengan

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke