Salin Artikel

Kasus ART Cianjur dianiaya di Jaktim Mandek, Masih Berkutat pada Pemeriksaan Majikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan asisten rumah tangga (ART) asal Cianjur, Jawa Barat, RN (18) oleh majikannya di Jakarta Timur, belum menemukan titik terang.

Kasus yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 25 Oktober 2022 itu, hingga kini masih berkutat pada proses pemeriksaan majikan yang tak kunjung selesai.

Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Ainy menolak berkomentar lebih jauh soal perkembangan maupun kendala penanganan kasus tersebut.

"Nanti ya, nanti," ujarnya saat ditemui wartawan, Rabu (14/12/2022).

Menurut Ratna, penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami ART ditangani bersama-sama dengan stakeholder terkait.

Untuk itu, diperlukan kesepakatan bersama dalam proses penyampaian perkembangan maupun hasil penyelidikan kasus yang menimpa RN.

"Dalam kasus KDRT ART ini kan kami bekerja sama dengan beberapa stakeholder. Karena berbeda penanganannya dengan kejahatan yang lain," kata Ratna.

Dalam wawancara terpisah, Tenaga Ahli Madya Kedeputian II Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Erlinda mengatakan, kasus penganiayaan ART berinisiatif RN asal Cianjur hingga kini masih terus berproses.

Berdasarkan informasi yang di dapat KSP dari kepolisian, penyidik masih memeriksa dua orang majikan yang diduga menganiaya korban.

"Ini lagi on progress untuk pemeriksaan majikan (terduga pelaku)," kata Erlinda.

Kendati demikian, Erlinda memastikan bahwa pendamping dan penanganan trauma healing terhadap korban sudah dilakukan.

Dengan begitu, korban yang masih dalam proses pemulihan bisa memberikan kesaksian terkait penganiayaan dirinya.

"Sekarang masih berproses dan terutama penanganan untuk trauma healingnya sudah berjalan, dan pemenuhan hak-haknya juga sudah dipenuhi," kata Erlinda

"Tapi sekarang ini lagi pendampingan bagaimana dia harus bisa nanti bersaksi untuk atas kejadian itu," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang asisten rumah tangga (ART) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beirnisial RN (18), diduga dianiaya majikannya saat bekerja di Jakarta.

Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan, Kabupaten Cianjur, Ali Hildan mengatakan, sejak dipulangkan, kondisi korban memprihatinkan.

Di bagian kepalanya terdapat bekas luka serta ada benjolan pada telinga yang diduga akibat kekerasan fisik yang dialami.

Selain mendapatkan kekerasan fisik, RN selama bekerja sejak Mei 2022 tidak mendapatkan upah yang penuh.

RN sedianya menerima gaji bulanan sebesar Rp 1,8 juta. Namun, selama enam bulan bekerja, dia hanya memperoleh Rp 2,8 juta.

Kasus penganiayaan yang menimpa ART asal Cianjur itu kemudian diselidiki oleh Polda Metro Jaya.

Berdasarkan catatan Kompas.com pada 2 November 2022, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, penyidik baru akan memeriksa kedua majikan setelah hasil visum korban keluar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/14/13331891/kasus-art-cianjur-dianiaya-di-jaktim-mandek-masih-berkutat-pada

Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke