Salin Artikel

Di Hadapan Ratusan Karyawan Eks Mitra, Dirut PAM Jaya: Tidak Boleh Lagi Swasta Kelola Air di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin berujar, hal ini dilakukan untuk memastikan target 100 persen cakupan layanan air minum perpipaan optimal pada 2030.

"Tidak boleh lagi swasta kelola air di Jakarta," kata Arief saat menyambut ratusan karyawan yang sebelumnya diperbantukan di mitra swasta, dilansir dari Antara, Rabu (14/12/2022).

Ia mengungkapkan selama masa transisi merupakan pekerjaan yang tak mudah, sehingga dibutuhkan kekompakan yang setulus hati.

"Kami bukan sekadar mengejar keuntungan. Ada dampak sosial yang diberikan kepada masyarakat," tutur Arief.

Sebanyak 320 karyawan PAM Jaya sebelumnya diperbantukan di dua mitra swasta yakni Palyja dan Aetra melalui surat tugas ada 1 Februari 1998 selama jangka waktu 25 tahun.

Nantinya, 320 karyawan tersebut "pulang kampung" ke PAM Jaya secara resmi pada 31 Januari 2023, setelah masa perbantuan berakhir.

Ia mengharapkan kompetensi, jaringan, dan pengalaman para karyawan tersebut bisa memastikan optimalisasi layanan dan target 100 persen cakupan air minum perpipaan di Jakarta pada 2030.

Ratusan karyawan itu akan akan bergabung dengan 1.097 karyawan eks mitra swasta yang beberapa waktu lalu sudah direkrut PAM Jaya.

Eks karyawan dua mitra tersebut sebelumnya sudah menandatangani surat penawaran, pembukaan rekening Bank DKI, serta penerimaan Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan di Jakarta International Equesterian Park (JIEP) Pulomas, Rabu (7/12).

Saat ini, kondisi cakupan layanan air minum perpipaan DKI Jakarta baru mampu memenuhi cakupan layanan sekitar 65 persen masyarakat Jakarta.

Adapun kebutuhan air di Jakarta diperkirakan mencapai 26.100 liter per detik, sedangkan pasokan air baru ada sekitar 17 ribu liter per detik.

BUMD DKI ini mencatat sekitar 6,5 juta warga di Ibu Kota belum mengakses jaringan air perpipaan sehingga mereka menggunakan air tanah atau membeli air jeriken dengan harga yang mahal.

Nantinya, target 100 persen cakupan jaringan perpipaan di DKI itu akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ada beberapa sumber air yang akan memenuhi cakupan 100 persen pada 2030 di antaranya dari Jatiluhur I, Buaran III, Karian-Serpong, dan Juanda.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/14/14304091/di-hadapan-ratusan-karyawan-eks-mitra-dirut-pam-jaya-tidak-boleh-lagi

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke