Beberapa korban bahkan kehilangan mata pencahariannya karena barang dan peralatan untuk berdagang ikut hangus dilalap api.
Ketua RW 001 Kelurahan Manggarai Prihatin Budi Santoso menceritakan, mayoritas penghuni kontrakan yang terbakar merupakan pedagang.
Pada saat kejadian, terdapat beberapa korban yang belum berangkat berdagang karena menunggu hujan reda.
"Iya jadi di sini itu memang kebanyakan pedagang keliling, permak keliling. Nah ada beberapa yang gerobaknya ikut terbakar," ujar Pri saat diwawancarai, Sabtu (17/12/2022).
Berdasarkan data sementara, kata Pri, setidaknya ada dua pedagang yang gerobaknya ikut terbakar, bersama rumah dan barang berharganya.
Bersamaan dengan itu, dia meminta pengurus RT dan karang taruna untuk mendata secara khusus pedagang yang barang dagangannya hangus terbakar.
"Tadi ada pedagang siomay, pedagang soto, gerobaknya habis terbakar. Makanya ini saya minta tolong didata pedagangnya. Biar malam ini kami selesaikan semua pendataan," kata Pri.
Diberitakan sebelumnya, 25 unit kontrakan semipermanen di Jalan Manggarai Utara dilanda kebakaran pada Sabtu sore sekitar pukul 15.10 WIB. Api diduga berasal dari sambaran petir ke salah satu rumah.
Percikan api kemudian membesar karena banyaknya material mudah terbakar di rumah kontrakan semipermanen tersebut.
"Jadi musibah ini akibat sambaran petir pas sore tadi. Karena rumahnya semipermanen, ditambah angin gede, ya sudah, enggak tertolong. Karena api yang sangat besar," ujar Pri.
Api berhasil dipadamkan setelah lebih dari tiga jam petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan berjibaku menyemprotkan air dan melakukan pendinginan.
Kini, bangunan semipermanen beserta isinya tampak hangus terbakar. Material bangunan tampak hancur berantakan dan berserakan.
Sebanyak 53 keluarga yang terdampak kebakaran terpaksa mengungsi sementara di aula serbaguna karang taruna di wilayah setempat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/17/21185571/tak-hanya-rumah-gerobak-dagangan-warga-manggarai-juga-ludes-dilalap-api