Salin Artikel

Ironi KRL Jabodetabek, Dikeluhkan tapi Dibutuhkan

TANGERANG, KOMPAS.com - KRL Jabodetabek masih menjadi salah satu moda transportasi andalan di ibu kota saat ini. 

Tarif yang murah dan jangkauannya yang luas menjadi alasan warga bergantung pada transportasi yang dioperasikan PT KAI itu.

Ironinya, meski diandalkan dan dibutuhkan, namun layanan KRL juga kerap dikeluhkan oleh para penggunanya. 

Pada Rabu (21/12/2022) lalu misalnya, ada warganet mengeluh karena PT KAI tetap mengoperasikan gerbong yang AC-nya mati.

"Emang ada ya SOPnya KRL yg ACnya rusak tetep dioperasikan dg nyopot jendela? @CommuterLine @KAI121 gilak ini panas pengap bgt. jgn krn ga ada pesaing lo jd seenak jidat ya," tulis akun Twitter @b_mhrdk.

Pengunggah menyebutkan, kerusakan AC terjadi saat dirinya tengah menempuh rute Cikarang-Angke via Stasiun Manggarai.

Kompas.com mewawancarai sejumlah warga Jabodetabek yang sehari-harinya mengandalkan KRL untuk berkegiatan. 

Emilson (27), warga Tangerang Selatan, mengaku sangat mengandalkan KRL untuk pergi dan pulang bekerja setiap hari. 

Pria yang bekerja di salah satu instansi Jakarta Pusat ini menilai, pelayanan KRL masih terbilang cukup baik. 

"Bagus untuk arah (stasiun) Tanah Abang ke Rangkas Bitung sih bagus, tapi mungkin untuk arah Bogor, Depok dan Bekasi aja sih yang menurutku perlu perhatian lagi," ucap Emilson kepada Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Meskipun rumahnya berada di Tangsel, Emilson juga sering melakukan perjalanan ke arah Bogor, Depok maupun Bekasi.

Meski tak ada catatan soal pelayanan KRL, namun ia mengeluhkan soal padatnya penumpang yang menempuh rute KRL ke arah Bogor, Depok dan Bekasi saat jam-jam pergi dan pulang kerja. 

Orang-orang akan berlarian mengejar kereta datang, berebut masuk ke dalam gerbong kereta, berebut tempat duduk, bahkan juga rebutan menghirup udara di dalam gerbong yang penuh sesak itu.

Saat ditanyai mengenai pelayanan soal AC di dalam gerbong seperti yang dikeluhkan warganet beberapa hari lalu, Emilson berkata, ia sendiri tidak pernah berada di situasi seperti itu.

"Nah, aku sendiri selalu dapat yang ada AC-nya sih sejauh ini, baru tahu kalau ada yang punya pengalaman begitu," ujar dia.

Meskipun ada fasilitas AC di dalam gerbong, namun menurut Emilson, suasana di dalam gerbong tetap panas di jam-jam sibuk.

"Karena sering kali penuh, jadi suhu AC-nya agak kurang berasa kali ya," tuturnya.

Untuk itu, Emilson  meminta agar pihak-pihak berwenang bisa mempertimbangkan penambahan armada di rute yang banyak digunakan masyarakat.

Gema (26) warga Kota Bekasi yang pekerjaannya memiliki mobilitas tinggi untuk berkeliling di Jabodetabek, sangat bergantung dengan KRL.

Sebagai pengguna KRL, Gema mengatakan, sejauh ini dirinya belum pernah mendapatkan pengalaman yang sangat buruk.

"Gak bisa bilang layanannya menurun sih, tapi lebih ke pembenahan atau perbaikan yang ada di stasiun-stasiun malah bikin enggak efektif dan efisien," ucap dia.

Menurut Gema, sejauh pengalamannya dalam menggunakan jasa transportasi umum KRL, pelayanan di dalam gerbong kereta tidak begitu menjadi masalah.

Namun, hal yang menjadi sorotan Gema adalah perbaikan atau pembenahan di sejumlah stasiun yang justru membuat penumpang kesulitan mengakses KRL itu.

Ia mencontohkan, Stasiun Manggarai yang baru direnovasi justru membuatnya kesulitan untuk dengan cepat mengakses peron. 

"Makan (menghabiskan) waktu banget, kadang justru paling lama di stasiunnya, jalan keliling ganti jalur (peron tujuan) daripada dalam keretanya," keluh Gema.

Langsung Diperbaiki

Perihal AC di gerbong yang rusak sebelumnya sudah ditanggapi oleh PT KAI Commuter Line. 

"Perihal laporan AC yang kurang optimal pada KA 5023B (Ckr-Mri-Ak) kami lakukan pengecekan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulis akun KAI Commuter Line, Rabu (21/12/2022).

Tak berselang lama, akun KAI Commuter Line kembali mentwitkan bahwa AC yang kurang optimal di KA 5023B sudah diperbaiki dan kembali normal.

Sementara itu, Vice President (VP) Corporate Secretary PT KCI Anne Purba membenarkan bahwa jendela KRL dapat dibuka untuk penanganan darurat, seperti tidak optimalnya AC.

Hal tersebut, lanjut Anne, untuk mencegah penghentian perjalanan karena nantinya akan berhenti di stasiun berikutnya.

"Agar perjalanan tetap dilanjutkan menuju stasiun berikutnya dalam keadaan darurat Jendela bisa dibuka," tutur Anne dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Anne menyampaikan, pihaknya langsung melakukan reset pada perangkat AC saat KRL berada di Stasiun Manggarai.

AC pun kembali normal pada Rabu (21/12/2022) pukul 07.31 WIB.

Terkait hal ini, KAI Commuter Line mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan setiap kendala yang dialami saat melakukan perjalanan dengan KRL.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/26/09575761/ironi-krl-jabodetabek-dikeluhkan-tapi-dibutuhkan

Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke