Salin Artikel

Arogansi Pengemudi Pajero yang Todongkan Pisau Hanya Karena Tak Diberi Jalan saat Menyerobot di Kelapa Gading

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi Pajero dengan plat nomor B 1690 QH, menodongkan pisau kepada pengendara lain di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Video penodongan itu lantas viral di media sosial, usai korban mengunggah di akun Instagram-nya.

"Plat QH pada umumnya dipakai untuk anggota TNI/kepolisian sama seperti plat RFP, QZ. Tapi bukan berarti dipakai buat nodong senjata tajam Bos, sangat disayangkan nodongnya ke arah anak dan istri saya," tulis korban berinisial R, dalam unggahan di akunnya.

Diduga marah karena tak diberi jalan

Kepada Kompas.com, R mengatakan kejadian penodongan pisau itu bermula saat ia berada di ruas jalan di depan Mall of Indonesia (MoI) sekitar pukul 21.50 WIB.

Saat itu, ujar R, mobil yang dikendarainya berada di jalur dua sedangkan mobil pelaku di jalur tiga. Menurut R, pelaku menodong pisau saat ia berada di jalur yang ketiga untuk menyerobot.

"Dari situ dia berusaha untuk menyerobot mobil saya tapi enggak dapat karena saya udah kasih mobil depannya dia untuk masuk jadi gantian. Sehabis itu saya, habis itu dia (pelaku) tapi bapak ini enggak mau," ujar R.

Setelah upaya untuk mendahului mobil R tak berhasil, pelaku lantas berada di belakangnya. Menurut pengakuan R, mobil Pajero itu mengikutinya.

Ketika tepat berada di bundaran Jalan Boulevard Kelapa Gading, mobil milik R melambat karena kondisi yang ramai. Saat itu, pelaku menodongkan pisau itu ke luar jendela mobilnya.

Pelaku yang diduga mengetahui tengah direkam, langsung masuk kembali ke dalam mobilnya. Pelaku pun sempat menyerempet sisi kiri mobil R sampai menyebabkan bodi mobil sedikit penyok.

Khawatirkan kondisi psikis anak

Akibat peristiwa itu, R mengaku khawatir akan kondisi psikis anaknya. Pasalnya, pelaku menodongkan pisau ke arah kursi yang ditempati oleh oleh istri dan anaknya yang masih balita.

Menurut R, pelaku menodongkan pisau itu ke luar jendela mobilnya. Meski tak ak sampai melukai dia maupun anggota keluarganya, berpandangan insiden itu sebagai tindakan intimidasi.

Bahkan, mobil yang dikendarai R sedikit penyok usai diserempet oleh pengemudi Pajero tersebut sebelum pergi menjauh.

"Saat sudah mau berhenti, saya mau pergi karena udah padat juga dia kayak enggak terima karena tahu direkam. Dia berusaha untuk belokin setirnya ke mobil saya," jelas R.

Berharap efek jera

R berharap pengemudi Pajero yang menodongkan pisau padanya mendapatkan efek jera. Pasalnya, kata dia, kejadian itu menimpa istri, anak, adik, serta ayahnya yang berada di dalam satu mobil.

"Kalau saya sih harapannya memberi efek jera saja sih. Saya tahu dia mungkin punya uang ya, bisa punya kekuasaan cuma kan enggak nodong begitu apalagi dia tahu ada anak kecil," tutur R.

Menurut R pada saat kejadian penodongan, anaknya yang berusia 1 tahun 2 bulan itu sempat merasa ketakutan. Anak R langsung memeluk sang ibunda, yang duduk di kursi penumpang.

Selain itu, R juga khawatir akan kondisi psikis anaknya usai mengalami penodongan dengan pisau oleh pengemudi Pajero.

"Kalau dengar klakson-klakson gitu kan pasti anak kecil merasa terintimidasi, dan dia nodong itu memang dari sisi kiri jadi benar-benar di sisi anak dan istri saya," imbuhnya.

Sejauh ini R telah dipanggil oleh pihak kepolisian untuk membuat laporan kejadian tersebut.

Di sisi lain, Kompas.com telah beberapa kali menghubungi Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Polisi Vokky Sagala. Akan tetapi, hingga berita ini ditayangkan masih belum ada pernyataan yang dilontarkannya.

(Penulis : Zintan Prihatini | Editor : Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/27/05100031/arogansi-pengemudi-pajero-yang-todongkan-pisau-hanya-karena-tak-diberi

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke