Salin Artikel

Tak Ada Posko Pengungsian, Korban Kebakaran Kampung Pulo Menumpang di Rumah Kerabat

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang terdampak kebakaran pada Minggu (25/12/2022) di wilayah Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur memilih untuk menumpang tinggal di rumah kerabatnya masing-masing.

Tak ada posko pengungsian yang disiapkan pemerintah untuk menampung korban.

Warga bernama Yusuf (36) mengatakan, ia memang lebih memilih menumpang di rumah kerabat sekalipun ada tenda penampungan yang disediakan pemerintah. 

Sebab, cuaca Jakarta yang kerap kali diguyur hujan deras saat ini membuat warga khawatir jika mengungsi ke tenda darurat.

"Karena kondisi saat ini cuaca sering hujan deras, jadi memang warga juga mencari kenyamanan," ujar Yusuf di lokasi, Senin (26/12/2022) malam.

Warga menganggap, apabila posko dibangun di luar dan warga menetap di tenda darurat, masalah baru justru akan timbul.

"Kalau di luar, cuaca mendung terus, datang hujan, sehingga tidak mendukung. Memang ada tenda di depan, tapi itu untuk menampung siapa pun yang mau kasih bantuan. Bantuan berupa sembako atau makanan," jelas Yusuf.

Sementara itu, Ketua RT 012 RW 02 , Kampung Melayu yakni Maulana mengatakan, keputusan warga untuk menumpang hidup di rumah kerabat masing-masing memang sudah bulat.

Meski mendapat opsi untuk dipindah ke rusun, namun akses yang jauh membuat mereka lebih memilih untuk menumpang.

"Kalau dari Kelurahan memang diarahkan ke rusun, cuma mereka (para warga) nolak, karena jauh. Jadi, pada di rumah saudara-saudaranya yang juga ada di sekitar sini," jelas Maulana.

Puluhan rumah terbakar

Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi pada Senin petang, banyak warga yang masih gotong royong membersihkan puing-puing bekas kebakaran.

Meski kondisi cuaca diguyur gerimis, mereka tetap menyiram lantai rumahnya agar abu sisa kayu yang terbakar tidak berterbangan.

Di gang yang hanya seluas kurang lebih 3 meter itu, warga lalu lalang saling membantu satu sama lain.

Bau asap debu bekas puing kebakaran juga masih tercium.

Dalam kondisi porak-poranda, warga terus menyisir dan membersihkan rumahnya, berharap masih ada benda berharga yang bisa diselamatkan.

"Paling cari emas atau gelang yang enggak bisa kebakar, lumayan kalau ketemu, bisa diamanin lagi," ujar salah satu warga ketika sedang membersihkan rumahnya.

Di tengah warga yang membersihkan puing, riuh suara dari pengeras suara mushalla untuk menyerahkan bantuan juga terdengar jelas.

Anak-anak sekitar juga tampak bermain di gang-gang tersebut meski gerimis membasahi kepala mereka.

Berdasarkan catatan yang Maulana punya, total ada 27 rumah yang terdampak kebakaran. Sementara yang terdampak, ada 14 rumah.

"Total rumah yang terbakar itu ada 27 rumah. Kalau yang terdampak, kaya misalnya rumahnya terinjak, lotengnya pada hancur, itu saat ini ada 14 rumah," jelas Maulana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/27/10294311/tak-ada-posko-pengungsian-korban-kebakaran-kampung-pulo-menumpang-di

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke