JAKARTA, KOMPAS.com – Konser menjadi salah satu hiburan alternatif bagi mereka yang hendak menghilangkan penat.
Kendati demikian, kegiatan di luar ruangan yang bersifat masif sempat dihentikan akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak Maret 2020. Masyarakat pun diimbau untuk berkegiatan dari rumah saja.
Sudah dua tahun berlangsung, kini Covid-19 mulai mereda.
Aktivitas sehari-hari pun berangsur normal seperti sebelum pandemi Covid-19, dan konser diizinkan untuk digelar kembali.
Namun, euforia yang terlalu berlebihan menyebabkan beberapa konser menjadi kegiatan yang menakutkan alih-alih menyenangkan.
Berikut Kompas.com rangkum, deretan konser yang berlangsung ricuh hingga nyaris merenggut korban jiwa, Rabu (28/12/2022):
1. Malam Ambyar Lippo Plaza Jogja
Area rooftop Lippo Plaza Yogyakarta, kerap disebut Seven Sky Jogja, sering menggelar acara musik reguler.
Pada Minggu (12/6/2022), mereka mendatangkan bintang tamu Strada Band dengan tema “Malam Ambyar”.
Acara musik ini sempat viral di media sosial melalui beberapa unggahan video di Instagram.
Video menampilkan kerusuhan, bahkan keributan yang merambat ke lantai bawah.
Pengunjung terlihat melakukan aksi saling lempar benda-benda di sekitarnya, sehingga sejumlah fasilitas di mal rusak parah.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Menurutnya, insiden terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Kericuhan disebabkan oleh pengunjung yang terus berdatangan dan membludak.
“Sehingga pihak manajemen atau pengelola memutuskan menutup voucher box untuk mengurangi pengunjung yang akan masuk,” katanya, Senin (13/6/2022).
Pengunjung yang tidak kebagian tiket diminta untuk pulang. Namun, sekitar 20 orang yang berada di pintu memaksa memasuki lokasi.
Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian datang dan mengamankan lokasi untuk mencegah adanya korban.
2. Berdendang Bergoyang
Berdendang Bergoyang adalah festival musik yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada 28-30 Oktober 2022.
Acara ini diramaikan oleh sejumlah penyanyi ternama, termasuk Rizky Febian, Tulus, Melly Goeslaw, Reality Club, Pamungkas, Hindia, Elvy Sukaesih, Reza Artamevia, Kahitna, dan Ardhito Pramono.
Konser dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai daerah. Oriza Sativa (23), misalnya, ia rela datang dari Pekanbaru, Riau, untuk menikmati Berdendang Bergoyang.
Sayangnya, ia justru mendapatkan peristiwa yang tidak mengenakkan, sehingga memberinya kenangan buruk.
“Hari pertama kapasitasnya terlalu over crowded. Kan ada lima panggung. Perpindahan penonton dari panggung ke panggung itu benar-benar desak-desakan,” ungkap Oriza saat berbincang dengan Kompas.com.
Tak jarang, mobilitas penonton dari satu panggung ke panggung lainnya terkunci. Ini membuat banyak penonton melewatkan penampilan dari penyanyi favoritnya.
Pada hari kedua, Sabtu (29/10/2022), Oriza menuturkan bahwa jumlah penonton terpantau lebih banyak. Namun, pintu masuk area konser tidak semuanya dibuka.
“Waktu mau masuk ke Istora saja, ternyata banyak pintu yang ditutup. Pintu atas salah satunya. Jadi sudah lama antre, ternyata ditutup, lalu pindah ke bawah. Jadi banyak yang bolak-balik,” ia berujar.
Walhasil, banyak penonton yang pingsan. Mereka pun kurang tertangani dengan baik karena minimnya petugas medis.
Ternyata, over kapasitas sudah terjadi sejak hari pertama, yakni Jumat (28/10/2022). Pada saat itu, sebanyak 27 orang pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Data korban yang tercatat oleh tim medis ada 27 orang (yang pingsan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa (1/11/2022).
Jumlahnya terus bertambah pada hari kedua. Sebab, terjadi kekisruhan di Berdendang Bergoyang. Ini pun membuat acara dihentikan saat sedang berlangsung.
“Mereka (panitia) menyampaikan yang tidak tercatat lebih dari itu kisaran 30 orang (yang pingsan),” ungkap dia.
Komarudin mengungkapkan, over kapasitas yang berujung pada penonton pingsan dan acara dibubarkan disebabkan oleh jumlah penonton yang melebihi dari total izin keramaian yang diajukan panitia.
Melalui fakta yang didapat, ternyata panitia sudah menjual tiket sejumlah 13.000 lebih pada September 2022.
Mereka juga kembali menjual 14.000 tiket pada Oktober 2022. Total tiket yang terjual secara keseluruhan adalah 27.869.
Padahal, panitia hanya mengajukan izin keramaian ke Polres Metro Jakarta Pusat dengan jumlah penonton sebanyak 3.000 orang.
“Setelah dilakukan analisa, pemantauan, untuk di Istora Senayan, 3.000 orang itu cukup. Tapi faktanya jumlah yang dijual melebihi itu,” jelas Komarudin, Kamis (3/11/2022).
Pada Sabtu pukul 20.00 WIB, jumlah penonton Berdendang Bergoyang ternyata sudah melebihi 21.000. Penumpukan penonton di lokasi konser menyebabkan terjadinya kondisi yang membahayakan, yakni dorong-dorongan antar penonton yang belum bisa memasuki venue.
Menurut Komarudin, penonton dari luar ingin memasuki Istora. Namun, kondisi Istora Senayan sudah tidak memungkinkan.
Situasi semakin kacau karena pengunjung menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran tidak bisa memasuki area konser. Pada akhirnya, polisi menghentikan acara Berdendang Bergoyang pada hari kedua.
“Kegiatan Berdendang Bergoyang terpaksa kami hentikan karena over kapasitas dan membahayakan penonton,” ujarnya.
Per 22 November 2022, polisi sudah ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka kisruh Berdendang Bergoyang oleh jajaran Polres Metro Jakarta Pusat.
Empat tersangka tersebut adalah DP selaku penanggung jawab festival, HA selaku direktur perusahaan, serta AL dan MA selaku panitia penyelenggara festival.
3. Konser NCT 127
NCT 127 adalah boy group asal Korea Selatan yang sempat menggelar konser Neo City: Jakarta – The Link pada 4-5 November 2022 di ICE BSD, Tangerang.
Konser yang dinanti-nantikan oleh para penggemar NCT 127 terpaksa dihentikan pada hari pertama sebelum waktunya akibat kerusuhan yang terjadi.
Beberapa penonton memaksakan diri menuju arah panggung, dan mendorong penonton lainnya. Ini terjadi saat para anggota boy group membagikan bola bertanda tangan dari panggung.
Aksi saling dorong berujung pada pagar barikade yang roboh, dan menyebabkan beberapa penonton berjatuhan.
Pihak kepolisian dan promotor memutuskan untuk menghentikan konser yang sudah berlangsung selama lebih kurang 2 jam pada pukul 21.20 WIB.
Sebab, sudah ada lebih dari 30 orang yang pingsan akibat saling berdesakan.
Meski demikian, Kapolsek Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu memastikan, konser pada hari kedua tetap dilaksanakan.
“Dengan syarat penonton wajib tertib, jarak penonton dan panggung dilebarkan lagi, dan tidak ada event lempar bola atau pernak-pernik NCT,” ujarnya.
Pengamanan dan tim medis pun akan diperbanyak, dan ada jeda atau waktu untuk istirahat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/28/05544851/kaleidoskop-2022-deretan-konser-yang-berlangsung-ricuh-nyaris-renggut