Salin Artikel

Jalan HOS Cokroaminoto Kota Tangerang Jadi Obyek Pembuangan Sampah di Malam Hari

TANGERANG, KOMPAS.com - Membuang sampah sembarangan agaknya menjadi permasalahan yang sulit terselesaikan hingga saat ini di Kota Tangerang.

Tumpukan sampah tampak memenuhi beberapa titik jalanan Kota Benteng, salah satunya di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Ciledug, tepat di depan SPBU Pertamina.

Ketika malam menuju dini hari, maka semakin tinggi tumpukan sampah yang berbaris di tengah jalan raya itu.

"Dari dulu, memang sering warga buang sampah di situ," ujar Suryoto (65), seorang warga Ciledug, kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023) malam.

Suryoto bercerita, biasanya warga hilir mudik membuang sampahnya di tengah-tengah jalanan mulai pukul 21.00 WIB.

Pedagang wedang jahe di seberang tumpukan sampah itu menyebutkan bahwa sebagian besar warga membuang sampah adalah masyarakat di sekitar area itu.

Bukan hanya sampah rumah tangga, tumpukan sampah-sampah yang dibuang itu juga berasal dari para pedagang.

"Iya pedagang apa pun, jadi sampahnya dibuang di sini karena enggak ada tempat sampah umum di sini," ujar Suryoto.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sampai pukul 23.30 WIB, ada empat pengendara sepeda motor dan satu pengendara sepeda yang datang melintasi tengah jalan itu dan membuang sampahnya di sana.

Tidak hanya di jalan tersebut, Kompas.com juga menelusuri Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Volume tumpukan sampah di tengah jalan raya di sana terlihat lebih banyak daripada jalan sebelumnya.

Hampir sepanjang satu kilometer di jalan utama Ciledug, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan itu terdapat titik-titik tumpukan sampah yang dibuang masyarakat.

Sampah yang dibuang di sana pun beragam. Ada sampah organik seperti sayur-mayur, buah dan makanan, tetapi ada pula tas, pakaian, pelepah pohon, dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan kondisi di Jalan HOS Cokroaminoto, pada tengah malam itu terlihat sekitar tiga kendaraan yang lewat dan sengaja mampir hanya untuk menaruh kantong plastik besar berisi sampah yang di bawanya.

Ada pula sebuah mobil pikap yang menurunkan sampah bawaannya di sana.

Menurut salah satu warga sekitar, Eko (53), bertumpuknya sampah di lokasi itu sudah sangat meresahkan warga, tetapi tetap saja dilakukan warga karena tidak ada tempat atau lapangan khusus untuk membuang sampah mereka di sekitar lokasi.

"Memang di sini tidak ada itu tempat buang sampah, jadi masyarakat pada buangnya di tengah jalan begini jadinya," ujar Eko di lokasi, Selasa (3/1/2023).

Eko bersama dengan warga sekitar sesekali memantau lokasi pembuangan sampah di tengah jalan itu.

Mereka memastikan sampah yang dibuang di tengah jalan tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya.

Namun sejauh ini, kata dia, fakta yang pernah warga temukan mengenai pelaku pembuang sampah di tengah Jalan Raden Patah Ciledug itu ternyata bukan hanya warga sekitar, melainkan juga dari Tangerang Selatan.

"Pernah tuh waktu itu, ketemu orang yang buang sampah ternyata dari Tangerang Selatan, ya katanya sekalian lewat kerja jadi bawa sampahnya di buang di mari (di Jalan Raden Patah tersebut)," jelas Eko.

Disebutkan bahwa sebagian besar warga membuang sampah di sana saat malam menjelang dini hari. Ada warga yang membuang sampah dengan sengaja di malam hari, tetapi ada juga yang membuang sampah sambil pergi bekerja di pagi hari.

Saat siang hari, menurut Eko, lokasi itu bersih dari tumpukan sampah-sampah karena akan langsung diambil oleh petugas kebersihan.

Meskipun kotor dan mengganggu pemandangan di jalan raya, tumpukan sampah itu menjadi ladang mencari nafkah bagi para pemulung di malam hari.

Tidak hanya kedua tempat itu, lokasi lain yang jadi tempat sampah bertumpuk di malam hari yaitu di Jalan Hasyim Ashari, tepatnya di Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/03/07222071/jalan-hos-cokroaminoto-kota-tangerang-jadi-obyek-pembuangan-sampah-di

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke