Salin Artikel

Fakta Mayat Remaja di Trotoar Pagedangan Tangerang, Dibunuh Kakak Adik Teman Nongkrong

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Berawal dari penemuan mayat remaja laki-laki tanpa identitas di Pagedangan, sebuah kasus pembunuhan terungkap.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengejar siapa saja pelaku pembunuhan. Alhasil, tiga orang terduga pelaku terkait kasus berhasil ditangkap.

Setelah menjalani pemeriksaan, pembunuh remaja tersebut diketahui sebagai teman nongkrong korban.

Dua dari tiga pelaku merupakan kakak adik kandung, sedangkan satu pelaku lainnya masih berusia 13 tahun alias masih di bawah umur.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Polsek Pagedangan. Polisi masih memintai keterangan ketiga pelaku terkait motif pembunuhan dan bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi.

Berawal dari penemuan mayat di trotoar

Awalnya, sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Bumi Botanika Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (1/1/2023).

Mayat itu ditemukan telantar di jalan trotoar tersebut dengan posisi tertidur.

Kapolsek Pagedangan AKP Seala Syah Alam mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 05.47 WIB.

“Kondisi mayat tergeletak di pinggir jalan dengan posisi miring dan mengeluarkan darah di bagian jari kaki sebelah kiri,” ujar Seala dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Seala mengatakan, pihaknya sudah menanyai empat orang saksi atas temuan mayat laki-laki tersebut.

Keempat orang saksi itu diketahui menemukan korban saat sedang mengendari motor mereka di jalan. Saksi melihat terdapat seorang laki-laki dengan posisi tertidur di pinggir jalan.

Kemudian, mereka mendekati laki-laki yang tertidur tersebut dan ternyata korban sudah meninggal dunia.

“Saksi melihat terdapat seorang laki-laki dengan posisi tertidur di pinggir jalan. Lalu, para saksi mendekati orang tersebut dan didapati adanya darah yang keluar dibagian jari kaki kiri,” kata Seala.

Tidak hanya itu, para saksi juga melihat luka jeratan di leher korban. Kemudian, para saksi melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Pagedangan.

Tiga pelaku ditangkap

Polisi kemudian menangkap dua pelaku berinisial S (20) dan I (22) secara bersamaan di wilayah Pinang, Kota Tangerang, Banten pada Minggu (1/1/2023) sore.

Berdasarkan pengakuan keduanya, masih ada satu pelaku lagi yang terlibat dalam pembunuhan.

Akhirnya, pelaku ketiga inisial A (23) ditangkap di kawasan Cibodas, Kota Tangerang pada Senin (2/1/2023). Ketiga pelaku diketahui merupakan warga Kota Tangerang.

"Kita amankan dua pelaku, motifnya masih kita dalami. Tambah juga tadi hari ini terduga pelaku lagi yang masih kita ambil keterangannya inisial A masih di bawah umur," ujar Seala di kantornya, Senin.

Teman nongkrong

Seala menjelaskan, para pelaku dan korban saling mengenal dan merupakan teman satu tongkrongan.

Akan tetapi, Seala belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai motif para pelaku membunuh korban.

"(Pelaku dengan korban) hubungannya teman, ngobrol bareng dan nongkrong bareng. Cuma motif pembunuhannya apa, ini yang kami gali terus dari para terduga pelaku," jelas Seala.

Bahkan, dua dari tiga pembunuh korban ternyata merupakan kakak adik. Mereka adalah I dan S.

"Dua pelaku kakak adik. Satu (pelaku) lagi teman mainnya saja. Sebenarnya kakak adik ini saling kenal dengan korban, cuma motifnya apa masih didalami," ungkap Seala.

Tewas akibat jeratan

Berdasarkan pemeriksaan polisi, terungkap bahwa korban tewas akibat jeratan di leher.

"Penyebab kematiannya karena ada jeratan di leher menggunakan tali sepatu," ujar Seala.

"Yang pasti di leher (luka) terus juga jeratan tali, ada juga luka di kaki. Karena pada saat melakukan pembuangan mayat, itu menggunakan sepeda motor bonceng tiga," lanjut Seala.

FM tewas dibunuh oleh ketiga terduga pelaku di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di daerah Kebon Nanas, Pinang, Kota Tangerang.

Namun, jasad korban kemudian dibuang pelaku di lokasi penemuan mayat tersebut. Atau tepatnya di trotoar jalan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

Saat ini, masih dilakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku sehingga Seala belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai motif para pelaku membunuh korban.

"Nanti kami infokan lebih lanjut mengenai seperti apa motifnya, alur ceritanya, bagaimana itu terjadi dan sebagainya," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/03/08294731/fakta-mayat-remaja-di-trotoar-pagedangan-tangerang-dibunuh-kakak-adik

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke