Salin Artikel

Baru Ditemukan di Ciledug Setelah 26 Hari Diculik, Malika Dibawa Kabur ke Mana Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah selama lebih kurang 26 hari dibawa kabur penculik, Malika (6) akhirnya ditemukan pada Senin (2/1/2023) malam.

Malika sempat menghilang usai dibawa kabur oleh seseorang di daerah Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Peristiwa itu terjadi pada 7 Desember 2022.

Penculikan mencuat ke publik setelah beredarnya video viral dari rekaman kamera CCTV yang menarasikan seorang bocah berusia enam tahun diduga diculik.

Dalam video itu tampak pria yang mengenakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban. Kemudian, pelaku memegang tangan korban dan menariknya masuk ke bajaj.

Terduga pelaku memiliki nama asli Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi disebut berstatus residivis kasus pencabulan anak di bawah umur pada 2014.

Sebelum kabur, Yudi sempat pamit untuk membawa Malika membeli ayam goreng atau fried chicken kepada orangtuanya. Kompas.com merunut pelarian penculik Malika sebelum akhirnya ditemukan di Ciledug.

Terekam naik bajaj di Gunung Sahari

Rekaman kamera CCTV yang menjadi petunjuk kasus penculikan Malika yang menggunakan bajaj di daerah Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Dalam video tampak pria yang mengenakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban. Kemudian, pelaku memegang tangan korban dan menariknya masuk ke dalam bajaj.

Setelah bocah yang mengenakan pakaian putih itu masuk ke dalam bajaj, pelaku segera bergegas pergi membawa korban dengan bajaj yang ditumpanginya.

Adapun hasil pemeriksaan sopir bajaj menunjukkan, dia tak menyadari bahwa orang yang memaksa anak enam tahun masuk ke dalam bajajnya adalah penculik.

Terdeteksi di Stasiun Jakarta Kota

Keberadaan penculik dan Malika (6) sempat terdeteksi berada di sekitar Stasiun Kota, Jakarta Barat. Keterangan tersebut didapatkan setelah polisi memeriksa sopir bajaj yang membawa pelaku dan Malika.

"Pengakuan terakhir diturunkan setelah TKP, lalu membeli ayam, itu diturunkan di dekat Stasiun Kota," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Senin (19/12/2022).

Atas informasi tersebut, polisi langsung menelusuri daerah Stasiun Kota. Penyidik langsung berupaya melacak pergerakan pelaku melalui kamera pengawas CCTV.

"Namun, sangat disayangkan sampai ke titik di dekat Stasiun Kota kami tidak mendapatkan ada CCTV yang bisa kami ambil," ucap Komarudin.

Pelaku jual gerobak di daerah Poncol

Sebelum menghilang bersama anak kecil bernama Malika (6), pelaku penculikan menjual gerobak rongsoknya di daerah Pasar Poncol, Senen, Jakarta Pusat untuk menghilangkan jejak.

Penculik anak tersebut menjual kepada MR yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas dengan harga Rp 400.000 pada 7 Desember 2022.

Pergerakan pelaku itu berhasil diungkap polisi lewat penelusuran CCTV di ruas Jalan Industri, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Tidur di emperan wilayah Sawah Besar

Komarudin mengatakan jajarannya sempat melihat pergerakan pelaku dari kamera CCTV di Jalan Industri Raya, Sawah Besar.

"Yang terakhir kami mendapatkan rekaman CCTV di Jalan Industri," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa (27/12/2022).

Namun, dalam rekaman kamera CCTV itu, pergerakan pelaku terekam dari jarak yang cukup jauh sehingga identitas pelaku belum diketahui pada saat itu.

Komarudin melanjutkan, dalam sisi yang berbeda, CCTV pada ruas jalan tersebut menampilkan aktivitas pelaku yang kerap tidur di emperan toko.

Terlihat memulung di wilayah Jakarta Utara

Tim Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Utara (Jakut) pun ikut mencari Malika di lokasi pemulung daerah itu pada Senin (2/1/2023).

Komandan Pleton Tim Reaksi Cepat P3S Sudinsos Jakarta Utara Tommy Ariyanto mengatakan, pencarian ditempuh setelah adanya informasi dari pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat bahwa pelaku diduga pemulung di wilayah Jakarta Utara.

"Kami telah menyampaikan foto penculik dan korban kepada setiap pemulung yang ditemui dalam operasi kami menyisir para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)," tutur Tommy, dilansir dari Antara, Senin (2/1/2023).

Salah seorang pemulung yang ditanyai petugas P3S Sudinsos Jakut di daerah Koja, Udin Syihabudin (46), mengenali wajah Malika (6) dari foto yang ditunjukkan oleh petugas.

"Saya cuma kenal mukanya saja, memang anak di foto itu jalan dua hari lalu di jalan," kata Udin kepada petugas P3S Sudinsos Jakut.

Mengarah ke Tangerang

Komarudin mengatakan, kepolisian mendapat informasi bahwa terduga pelaku berada di sekitar Tangerang pada Senin (2/1/2023) malam pukul 21.30 WIB..

"Ini adalah informasi ketiga yang kami dapati dan kebetulan yang ditugaskan untuk menyisir di wilayah Tangerang langsung mendekati titik di mana terduga pelaku sempat terlihat," tutur Komarudin, Selasa (3/1/2023).

Saat itu, kata dia, polisi sempat ragu mengingat saat penangkapan keberadaan Malika tidak terlihat. Namun, setelah didekati ternyata korban berada di dalam gerobak.

Sebelumnya, Komarudin mengatakan kepolisian sempat mendapatkan dua informasi serupa bahwa terduga pelaku berada di wilayah Tangerang.

"Setelah kami tindak lanjuti ternyata memang bukan dia. Hanya kemiripan fisik ataupun ciri-ciri seperti yang sebagaimana kami pernah sampaikan di media atau ke masyarakat umum," kata dia.

Ditemukan di Ciledug

Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat menemukan Malika setelah 26 hari menelusuri jejak penculik sejak dilaporkan pada 7 Desember 2022.

Malika ditemukan bersama pelaku saat sedang membawa gerobak untuk mengumpulkan barang bekas di daerah Ciledug, Tangerang. Adapun penculiknya itu kini telah ditangkap.

Kini, Malika telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan psikologisnya pada Senin malam.

(Penulis: Tria Sutrisna, Reza Agustian | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/03/13500051/baru-ditemukan-di-ciledug-setelah-26-hari-diculik-malika-dibawa-kabur-ke

Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke