Salin Artikel

Saat Ditangkap Polisi, Pembunuh Anggota Ormas Dalam Perjalanan Kabur ke Semarang

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaku penusukan disertai pembunuhan yang dilakukan oleh FR (22) kepada korbannya, RP (48), ditangkap di wilayah Semarang.

Penangkapan tanpa perlawanan itu terjadi di rest area KM 379, Kabupaten Semarang.

"Reskrim Polres Bekasi dan tim opsnal Polsek Cikarang Barat menangkap pelaku FR, yang mana pelaku hendak pulang kampung," ujar Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Gogo Galesung kepada awak media, Senin (9/1/2023).

Gogo mengatakan, tak ada perlawanan ketika FR ditangkap oleh polisi.

Adapun pelaku ditangkap tak lebih dari 24 jam setelah kasus penusukan disertai pembunuhan itu terjadi.

"Kejadian penusukan jam 02.00 WIB, kami bisa menangkap pelaku dan membawa ke Polres Metro Bekasi jam 22.00 WIB pada Minggu, 8 Januari," ucap Gogo.

Satu buah celurit, beberapa lembar pakaian pelaku, dan satu unit motor Honda PCX hitam turut diamankan sebagai barang bukti.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Gidion Arif Setyawan memastikan bahwa kasus yang dialami oleh RP tidak berkaitan dengan bentrokan antarormas.

Ia pun menyebut bahwa kasus tersebut terjadi murni karena spontanitas dan amarah yang dialami oleh pelaku.

"Saya tegaskan ini bukan konflik antar-ormas, antar-kelompok, atau apapun yang mengatasnamakan komunitas. Ini murni sifatnya personal," jelas Gidion.

Akibat perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 338 tentang Pembunuhan dan akan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sebagai informasi, peristiwa penusukan yang dialami oleh RP itu terjadi di depan ruko dekat pintu masuk area pabrik MM2100, Desa Gandamekar, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Minggu (8/1/2023).

Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban berinisial RP (48) tewas dengan luka tusuk pada bagian perut.

"Luka robek pada bagian perut akibat senjata tajam yang dilakukan pelaku," ujar Gidion saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2023).

Gidion menuturkan bahwa korban sebelumnya datang ke tempat hiburan malam dan berjoget di sana. Kemudian korban melihat rekannya, N, cekcok dengan terduga pelaku.

"Saksi berinisial N yang bersenggolan dengan seorang pria dan akhirnya terjadi perselisihan, namun cekcok mulut itu bisa dilerai," ujar Gidion.

Sekitar pukul 01.30 WIB, saksi N dan istrinya memutuskan untuk pulang, sementara korban masih ada di tempat hiburan malam tersebut.

Namun, N dalam perjalanan pulang diadang sekelompok orang yang mengendarai tiga sepeda motor.

"Saksi N dan istrinya kembali ke cafe dan melapor peristiwa itu ke korban yang masih berada di tempat hiburan malam," jelas Gidion.

RP yang mengetahui hal tersebut langsung bergegas mengecek lokasi N dicegat.

Setelah 10 menit tak melihat keberadaan RP, rekan korban yang lain, IJ, melihat beberapa pengendara sepeda motor yang melintas dengan kencang.

"IJ curiga dan langsung mencoba mengejar dengan menggunakan mobil, tapi baru sampai di depan pintu ruko, saksi melihat korban sudah tergeletak," jelas Gidion.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/09/20240921/saat-ditangkap-polisi-pembunuh-anggota-ormas-dalam-perjalanan-kabur-ke

Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke