Salin Artikel

PPKM Dicabut, Pedagang Kue Subuh Senen Jaya Bangkit dari Keterpurukan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat sebagian perputaran ekonomi di pasar-pasar Ibu Kota berhenti, salah satunya terjadi di Pasar Kue Subuh Senen Jaya, Jakarta Pusat.

Pedagang kue dan jajanan tradisional di sana, harus menelan kenyataan pahit bahwa omzet yang didapatkan menurun drastis.

Usai PPKM dicabut, pedagang di pasar itu mengaku kembali bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

"Kalau sekarang penjualan udah normal, udah bagus. Ibaratnya kayak sebelum pandemi," ungkap Daryono (50), pedagang Pasar Kue Subuh saat ditemui, Kamis (12/1/2023).

"Pas pandemi itu mencekam, luar biasa butuh perjuangan," sambung dia.

Pria yang telah berjualan kue selama 20 tahun itu mengaku, pendapatannya sempat menurun hingga 50 persen selama pandemi. Kini, dia bersama pedagang lain merangkak lagi untuk pulih dari pandemi.

"Sekarang udah mulai pulih, sudah mulai normal kayak dulu sebelum pandemi," imbuh Daryono.

Daryono mengaku telah melewati dua kali kebakaran yang melalap bangunan Pasar Senen Jaya. Insiden itu, kata dia, berlangsung sekitar lima tahun yang lalu.

"Saya udah dua kali kena kebakaran yang di Blok 1 pernah, terus kebakaran lagi. Pertama kali kebakaran di Blok 3 terus Blok 1," ucapnya.

Adapun sentra jajanan dan kue tradisional yang kini berada di Blok 5 bakal direlokasi ke Blok 1 dan 2 Senen Jaya.

Manajer Persewaan Senen Jaya 1 dan 2 Anton Susilo Nugroho mengungkap alasan relokasi. Menurut dia, Blok 5 sudah tak nyaman dan terlalu padat, sehingga para pedagang akan direlokasi ke gedung baru yang lebih layak.

"Jadi kami mau alihkan ke Senen Jaya Blok 1 dan 2, gedung baru. Tempatnya lebih nyaman, parkirnya lebih luas, sama aksesnya lebih mudah," ujar Anton saat dihubungi secara terpisah.

Area Blok 5 yang kini masih ditempati oleh pedagang kue tradisional, lanjut Anton, nantinya akan ditutup. Tetapi, dia memastikan bahwa pedagang tetap bisa berjualan di Blok 1 dan Blok 2 Pasar Senen Jaya.

"Bukan tutup permanen tapi relokasi ke lokasi yang lebih baru dan nyaman," kata Anton.

Ratusan pedagang rencananya bakal dipindahkan pada 10 Februari 2023 mendatang. Kendati menerima keputusan manajemen pasar, Daryono berkata harus merintis lagi dari awal untuk menarik pelanggan kue tradisional yang dijajakannya.

"Kalau pindah harus merintis lagi dari awal, dari nol butuh waktu beberapa bulan sih untuk normal lagi. Pindah ke Blok 1 harus lebih baik, harus lebih banyak pembelinya harus lebih oke," tutur Daryono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/12/18031581/ppkm-dicabut-pedagang-kue-subuh-senen-jaya-bangkit-dari-keterpurukan

Terkini Lainnya

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke