JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya aksi begal di jalanan jantung ibu kota dalam beberapa waktu terakhir membuat warga ibu kota menjadi was-was.
Kejadian terbaru terjadi pada Kamis (12/1/2023) sekitar pukul 03.00 yang menimpa seorang pengemudi ojek daring MH (40) di Jalan Cikini Raya, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, Komisaris Kukuh Islami mengatakan MH dipepet dan ditendang oleh empat pelaku.
"Pelaku merampas sepeda motor MH. Kondisi korban lecet-lecet (karena dikeroyok). Di Menteng, peristiwa begal baru pertama kali terjadi,” kata Kukuh, Minggu (15/1/2023).
Kukuh menyebutkan, kondisi jalanan saat itu sepi, tetapi lampu penerangan jalan cukup baik karena Jalan Cikini Raya merupakan jalan besar.
Selain itu, di beberapa titik juga terdapat kamera pengawas (CCTV).
”Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dan petunjuk lainnya, anggota sudah disebar luas untuk menyelidiki pelaku. Kasus ini masih tahap penyelidikan,” ujarnya.
Saat kejadian itu, MH dibegal di depan gedung GKM. Salah seorang petugas keamanan Gedung GKM Budi Setiawan (37) menyebutkan, saat kejadian, jalanan sebetulnya tidak terlalu sepi.
”Masih ada yang wara-wiri kalau jam 3 dini hari, tidak sepi. Lampu penerangan juga bagus. Begal sebenarnya baru pertama kali terjadi. (Kalau) jambret di sini yang banyak," ujarnya dikutip dari Kompas.id.
Senada dengan Budi, Ketua RT 016 RW 001 Kelurahan Cikini, Muninggar juga menyebutkan bahwa begal baru pertama kali terjadi di Menteng.
Saat kejadian tersebut, ia sedang berada di luar kota. Pihak RW setempat juga cukup sering melakukan patroli di wilayah Cikini.
Muninggar pun heran begal bisa terjadi karena di Menteng, lampu penerangan cukup baik. Beberapa gedung terlihat memiliki petugas keamanan lebih dari satu orang.
Sebelumnya, pada Sabtu (31/12/2022) malam, pria berinisial KSD ditemukan tewas dengan kondisi tubuh telungkup dan masih mengenakan helm di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kapolsek Cempaka Putih, Komisaris Bernard B Saragih mengatakan penyidik menemukan ponsel yang di dalamnya terdapat pesan bahwa korban berencana bertemu dengan seseorang untuk melakukan cash on delivery (COD).
”Korban lagi janjian sama seseorang di PGC. Mau jual HP, ada yang beli. Setelah transaksi dia balik, ketika mau balik, di jalan kejadian (dibegal),” kata Bernard.
Sementara itu pada Selasa (20/12/2022) pukul 02.00, seorang wartawan berinisial YAN juga menjadi korban begal di jembatan layang Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dalam keterangannya, YAN menceritakan, ia sempat diikuti sejumlah pengendara sepeda motor saat melintas di jembatan layang itu dengan kecepatan rendah.
YAN sempat melawan komplotan begal tersebut sebelum akhirnya salah satu pelaku memukul bagian dada kiri yang membuatnya terjatuh lalu ditusuk pada paha bagian kiri.
Sepeda motor Vespa matik yang dikendarai YAN dibawa kabur komplotan begal ke arah Mega Kuningan.
Adapun YAN sempat melawan komplotan begal tersebut sebelum akhirnya salah satu pelaku memukul bagian dada kiri yang membuat korban terjatuh lalu ditusuk.
"Namun, kawanan pembegal kian beringas dan menusuk paha bagian kiri. Luka tusukan seperti obeng, bentuk bulat," ungkap dia.
Akibatnya, motor Vespa matik bernomor polisi AB 6731 FV yang dikendarai YAN, berhasil dibawa kabur komplotan begal ke arah Mega Kuningan.
(Kompas.com: Muhammad Isa Bustomi | Kompas.id: Erika Kurnia)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/16/18112031/saat-aksi-begal-di-jantung-ibu-kota-bikin-was-was-pelaku-tak-segan-bunuh