Salin Artikel

Pria yang Cabuli Balita di Marunda Masih Bebas Berkeliaran Meski Sudah Teridentifikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pencabulan balita berinisial AN (3) di Marunda, Jakarta Utara masih bebas berkeliaran.

Padahal, korban AN sudah mengungkapkan sosok pria yang diduga mencabulinya.

Menurut Ketua RW setempat, Nasrullah Dompas, terduga pelaku yang dimaksud adalah B (33), yakni tetangga korban.

Nasrullah menyebut, warga dan orangtua korban memperlihatkan sejumlah foto yang diduga sebagai pelaku.

Dari beberapa foto itu, AN menunjuk sosok B yang mencabulinya.

"Iya sudah diperlihatkan kepada korban, dia membenarkan dan menunjuk pelaku ini orangnya," ungkap Nasrullah saat ditemui di Marunda, Kamis (19/1/2023).

Meski korban sudah mengungkapkan sosok terduga pelaku dan rumahnya sudah diketahui, pihak kepolisian belum juga mengamankan yang bersangkutan.

Nasrullah mengaku tak mengetahui secara pasti mengapa B belum juga diamankan oleh polisi.

"Saya juga belum tahu kenapa belum ditangkap. Mungkin polisi lebih tahu," tutur dia.

Adapun pihak kepolisian telah mendatangi rumah korban AN pada Kamis siang ini.

Menurut Nasrullah, penyelidikan masih berlangsung sejak orangtua korban melapor sekitar kurang dari sepekan lalu.

Kamar bernuansa merah muda

Pelaku, lanjut Nasrullah, diduga memiliki cara tersendiri untuk menarik perhatian korban.

Nasrullah pun sempat memperlihatkan area salah satu kamar milik terduga pelaku pencabulan yang bernuansa merah muda. Di dalamnya terdapat boneka, komputer, hingga seprai merah muda.

"Anak-anak dipancing main ke rumahnya, dengan daya tarik ada boneka. Nah lalu dibawa ke ruangan," ucap Nasrullah.

Adapun anggota Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Utara telah mendatangi kediaman korban.

Namun, saat dimintai keterangan, polisi enggan berkomentar berkait kedatangannya ke rumah korban maupun terduga pelaku.

Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki juga mengaku tak bisa memberikan keterangan dan meminta awak media langsung bertanya pada pihak Polres Metro Jakarta Utara.

"Nanti di Polres (Metro Jakarta Utara) ya," kata Haris singkat.

Adapun orangtua AN mengetahui anaknya telah menjadi korban pencabulan pada Kamis (12/1/2023) lalu.

Ibu korban bernama Ida (31) mengatakan anaknya sempat mengeluhkan sakit di area kemaluannya.

"Keluhannya sakit dia bilang 'Mah mem (kemaluan) aku berdarah. Tapi pas saya lihat enggak berdarah," papar Ida saat dihubungi Minggu (15/1/2023).

Kepada Ida, AN berkata bahwa kemaluannya dimasukkan oleh kemaluan pria yang ia tidak kenal.

“Dia bilang enggak kenal (pelaku), kakak katanya,” tutur Ida.

Atas kasus ini, orangtua korban lantas melapor ke Polres Metro Jakarta Utara.

Ida pun membawa AN ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk melakukan visum. Hasilnya menunjukkan ada robekan di area kemaluan anaknya itu.

"Sudah divisum juga, udah ketahuan katanya ada robekan di area kemaluannya," jelas Ida.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/19/21042261/pria-yang-cabuli-balita-di-marunda-masih-bebas-berkeliaran-meski-sudah

Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke