Salin Artikel

Kondisi Memprihatinkan Balita AF sebelum Tewas Dianiaya: Luka Lebam hingga Takut Lihat Kakek

Mereka adalah M, C, dan S yang kebetulan tinggal sangat dekat dengan rumah AF di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Mereka melihat kondisi AF sebelum tewas memprihatinkan karena ada luka lebam dan tatapan tak seceria biasanya.

Seorang warga berinisial M mengungkapkan, terakhir kali melihat AF adalah pada Senin (16/1/2023) atau sehari sebelum AF tewas dianiaya.

"Saya tahunya Senin (AF) ngeliatin saya saja, bawah matanya merah lebam. Kenapa? Saya juga enggak tahu," tutur dia di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2023).

M bekerja sebagai tukang pengangkut sampah. Jadi, dia cukup jarang berpapasan dan melihat AF.

Namun, M masih ingat betul setiap kali ia bertemu dengan AF, balita yang baru berusia dua tahun itu aktif bermain.

"Pokoknya mainnya di depan mushala aja (sama) anak-anak (lainnya), enggak pernah jauh. Soalnya kan itu jalur motor, jadi mainnya di teras mushala aja itu," imbuh M.

AF pun disebutnya tak pernah malu jika diajak mengobrol dan bermain dengan para tetangga.

Tatapan sendu AF

M mengatakan bahwa AF adalah balita yang cantik. Sebab, perawakannya bersih.

Meski tubuhnya kurus, AF selalu ceria layaknya balita pada umumnya ketika bermain dengan teman-temannya.

Maka dari itu, tutur M, ia sangat kaget saat melihat AF pada Senin itu.

Tidak hanya sifatnya yang berubah menjadi pendiam, kondisinya pun sangat berbeda dari yang diingat.

M tidak menyangka bahwa saat itu akan menjadi saat terakhir ia bertemu dengan AF.

Pada Senin itu, posisi AF berada tepat di depan pagar kontrakan M.

Ia berdiri sambil berdiam diri. Tubuhnya disandarkan pada tembok pagar. AF menatap M dengan tatapan yang tidak biasa.

Menurut M, tatapan bayi malang itu terlihat sendu dari biasanya.

"Mungkin isyaratnya kayak minta tolong. Diam aja, terus jalan ke arah mushala. Perasaan saya sudah enggak enak aja. Ini bocah kenapa. Kelihatan kayak ada tekanan," terang dia.

"Kepalanya besar enggak kayak biasanya. Badannya kurus banget, kayak enggak kuat buat menopang kepalanya," imbuh M.

Takut melihat kakek

Tetangga lainnya yang sempat melihat M untuk terakhir kalinya adalah C.

Ia mengaku melihat AF pergi menuju mushala. Pada saat itu, C sedang bersama bersama tetangga lain.

Namun, saat hendak disuapi makanan oleh tetangga lain, balita malang itu setengah berlari seperti ketakutan setelah melihat Antonius Sirait, sang kakek.

"Aku lagi duduk sama tetangga. Dia (AF) lagi mau disuapin sama tetangga. Pas lihat Antonius datang, dia (AF) buru-buru masuk (ke kontrakannya) kayak ketakutan. Kayak pertanda minta tolong," terang C.

Pada Selasa, sekitar pukul 18.30 WIB, seorang tetangga berinisial S masih melihat AF.

Saat itu, ia sedang mengangkat jemuran yang ditaruh tepat di depan kontrakan Antonius.

"Iya Selasa Maghrib masih ada korbannya. Dia (AF) ada lebam di bawah mata," ujar S di lokasi.

Usai mengangkat jemuran, S pun bergegas pulang untuk menanyakan kondisi AF kepada ayahnya.

"Saya bilang ke ayah, itu (lebam pada wajah AF) kenapa. Tahunya dapet kabar (AF) udah meninggal jam 20.00 WIB-an," ujar S.

"Aku sampai enggak bisa tidur sampai jam 05.00 WIB pagi gara-gara kabar itu," sambung dia.

Sama seperti yang dilihat tetangga lainnya, S mengonfirmasi bahwa kondisi bayi AF cukup memprihatinkan karena tubuhnya sangat kurus, tetapi kepalanya besar seperti bengkak.

Dititipkan hingga tewas

Diberitakan sebelumnya, AF sebenarnya adalah anak kandung dari Sri Wahyuni. Ia dititipkan ke kakek dan nenek tirinya bernama Antonius Sirait dan Titin Hariyani sejak April 2022.

Antonius dan Titin telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penganiaya AF di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pada Selasa malam, AF dinyatakan meninggal setelah dibawa oleh anak Antonius dan Titin ke Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono menyebutkan, para tersangka memiliki keterlibatan berbeda namun saling berkaitan dalam kasus tewasnya AF.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/22/12212741/kondisi-memprihatinkan-balita-af-sebelum-tewas-dianiaya-luka-lebam-hingga

Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke