JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyebutkan, jembatan skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, bukan jalur umum.
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan, masyarakat ingin yang mengakses jembatan penyeberangan orang (JPO) itu harus tetap menggunakan kartu elektronik.
“(Skywalk Kebayoran) bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum, jadi harus pakai kartu,” kata Hari dilansir dari Antara, Senin (6/2/2023).
Dengan demikian, kata Hari, pengguna jembatan akan dikenakan biaya sebesar Rp 3.500 khusus untuk jalur ke halte TransJakarta atau Stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) Kebayoran.
“Jadi memang itu skywalk untuk memudahkan penumpang ketiga moda transportasi,” ucap Hari.
Seorang pengguna transportasi umum bernama Putri sempat mengeluhkan fasilitas yang baru diresmikan itu ternyata dikenakan biaya tanpa ada pemberitahuan.
"Kamis minggu lalu belum ada gerbang pembayarannya, tapi mulai hari ini dikenakan biaya dan itu tanpa pemberitahuan,” kata wanita asal Depok itu.
Putri menjelaskan ia biasa berangkat kerja dari Kebayoran melalui Stasiun KAI Kebayoran dan turun di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Untuk menuju stasiun, ia menggunakan jembatan penghubung sepanjang 450 meter itu. Namun, saat ini ia harus melalui halte transjakarta koridor delapan untuk menuju JPO itu.
Sebelumnya, apabila ingin menggunakan fasilitas tersebut, ia dapat langsung menaiki tangga dan langsung menuju stasiun KAI. Namun, kata Putri, saat ini sudah dipasang pembatas di dekat tangga yang menghubungkan fasilitas itu.
Setelah menaiki tangga, ia harus memindai kartu uang elektronik pada gerbang pembayaran di pertigaan skywalk antara Halte Velbak dan Stasiun KAI Kebayoran.
“Saya kan tidak naik transJakarta. Hanya mau melintasi skywalk dari arah koridor delapan transjakarta menuju stasiun KA, tapi dipotong Rp 3.500,” katanya.
Apabila menggunakan jalur bawah untuk ke Stasiun KAI, Putri mengaku harus menyeberang jalan yang padat lalu lintas dengan kontur jalan yang menikung.
Adapun skywalk Kebayoran diresmikan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono pada Jumat (27/1/2023).
Jembatan itu telah dibangun mulai Maret-November 2022 yang menelan anggaran Rp 52 miliar bersumber dari anggaran pedapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2022.
Skywalk itu menghubungkan tiga jalur transportasi yakni Koridor 13 di Halte Velbak, Koridor Delapan yakni Halte Pasar Kebayoran Lama dan Stasiun KAI Kebayoran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/06/14241831/tak-lagi-gratis-lewat-skywalk-kebayoran-baru-harus-pakai-kartu-dengan