JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Srengseng Sawah di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, memiliki cerita kelam.
Pada Oktober tahun lalu, mahasiswa UI Muhammad Hasya Attalah tewas di jalan itu setelah terjatuh dari motornya, lalu tertabrak dan terlindas mobil yang dikendarai seorang pensiunan Polri.
Tidak hanya Hasya, tetapi sederet pengendara disebut turut mengalami kecelakaan di jalanan tersebut.
Menurut penuturan warga sekitar, rentetan kecelakaan terjadi sebelum ataupun sesudah insiden yang menewaskan Hasya.
Diana, pemilik warung makan di tepi Jalan Raya Srengseng Sawah, mengungkapkan, ada tiga kecelakaan yang terjadi baru-baru ini.
"Pekan lalu ada tiga kecelakaan beruntun di sini. Tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Attalah,” kata Diana kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).
“Dua kecelakaan terjadi pada Sabtu malam (4/2/2023) dan yang satu terjadi pada Minggu dini hari,” lanjutnya.
Langganan kecelakaan
Diana mengaku rentetan kecelakaan di Jalan Raya Srengseng Sawah karena adanya sumur resapan.
Perbedaan ketinggian antara penutup sumur dan tinggi aspal menjadi penyebab utama para pengendara terjatuh, terutama pengendara roda dua.
"Kalau tidak salah, sumur resapan ini dibangun tahun lalu. Sejak saat itu, banyak banget insiden kecelakaan di sini," ujarnya.
Mayoritas sumur resapan di jalan itu tidak memiliki tinggi yang sepadan dengan muka aspal.
Hal itu akhirnya menyebabkan para pengendara, baik itu roda dua maupun roda empat, kerap menghindari sumur resapan ketika melewati jalanan ini.
Padahal, ukuran Jalan Raya Srengseng Sawah tak begitu lebar, kurang dari lima meter.
Akibatnya, para pengendara yang melaju dari Lenteng Agung menuju Pondok Cina kerap kali dikagetkan dengan pengendara motor yang melaju dari arah sebaliknya.
Mereka kaget karena pengendara tiba-tiba mengambil jarak yang lebih lebar untuk menghindari sumur resapan tersebut.
"Lokasi kecelakaan juga di situ-situ saja. Soalnya sumur resapan ini kan hanya ada mulai dari tikungan kampus (Institut Sains dan Teknologi Nasional) hingga Masjid Al Bilal," sambungnya.
Diaspal ulang
Setelah sederet peristiwa kelam terjadi, Jalan Raya Srengseng Sawah kini memiliki wajah baru.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (6/2/2023), aspal di jalanan tersebut baru saja diperbarui.
Penutup sumur resapan yang dulu terpampang di jalur itu kini hilang bak ditelan bumi.
"Betul. Baru banget diaspal kemarin. Kalau tidak salah kemarin sore (Minggu)," kata salah satu petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan yang berada di lokasi.
Walau tertutup aspal, petugas Suku Dinas SDA Jaksel tetap menggaransi fungsi sumur resapan yang ada di Jalan Raya Srengseng Sawah.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengakali hal tersebut dengan membuat sejumlah lubang tepat di atas sumur resapan.
"Fungsi tetap sama. Makanya kami langsung membuat lubang di atas aspal baru. Jadi airnya langsung mengalir ke sumur resapan," tambahnya.
"Kami langsung melubangi aspal sesaat setelah jalan ini selesai diperbaiki. Jadi tak berselang lama," pungkas petugas tersebut.
Kecelakaan mahasiswa UI
Sebagai informasi, Hasya tewas usai ditabrak AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono di Jalan Raya Srengseng Sawah pada 6 Oktober 2022.
Hasya tertabrak dan masuk ke kolong mobil Mitsubishi Pajero yang dikendarai Eko dari arah berlawanan.
Hasya yang mengendarai motor dari arah Beji menuju Lenteng Agung tiba-tiba kehilangan keseimbangan saat melewati jalanan tersebut.
Eko yang tak siap mengerem mobilnya akhirnya menghantam tubuh Hasya.
Aparat menilai peristiwa tersebut murni akibat kelalaian Hasya. Karena itulah Hasya ditetapkan sebagai tersangka meski meninggal dunia.
Namun, belakangan muncul protes dari sejumlah pihak sehingga polisi menggelar penyelidikan ulang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/07/09195361/wajah-baru-jalan-srengseng-sawah-pasca-kecelakaan-mahasiswa-ui-sumur