Lurah Rawa Terate, Jainudin, mengatakan bahwa ayah F tidak mengetahui penganiayaan tersebut.
"Pas kami tanya (soal penganiayaan), dia enggak tahu katanya," ujar Jainudin ketika dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023).
Jainudin melanjutkan, ada kemungkinan ayah F yang bekerja sebagai sopir bus merasa terlalu lelah sepulang kerja.
Sebab, ayah F langsung tidur setibanya di rumah dan berangkat kerja pada pagi hari. Karena alasan itulah F akhirnya tidak mengetahui bahwa anaknya dianiaya ibu tirinya.
"Setiap tanya (soal luka), ibu sambung selalu mengelak. Alasannya sih karena jatuh atau kenapa gitu," ujar Jainudin.
Kesaksian tetangga
Sadan, tetangga M dan F, mengungkapkan bahwa balita malang itu sering dimarahi saat dimandikan.
"Kalau dimandiin suka dibentak-bentak selayaknya maling," ujar dia ketika dikonfirmasi, Kamis.
Menurut dia, ada kemungkinan M merasa kesal karena F sulit diajak mandi.
"Kalau dia (F) mandi suka (harus) dipaksa. Tapi maklumlah, anak kecil kalau mandi susah," imbuh Sadan.
Bahkan, F disebut-sebut juga sering diseret setelah dimandikan M.
Sadan mengatakan, penganiayaan lain terhadap F juga sering terdengar olehnya.
Namun, ia tidak mengetahui alasan M bertindak seperti itu kepada anak tirinya.
"Saya juga enggak tahu itu kenapa, tapi itu kayak kelihatan benci aja. Adik kandungnya F juga di sini, tapi sama adik kandungnya tidak seperti itu," terang Sadan.
Ia dan para tetangga sudah berulang kali mengingatkan M terkait hal tersebut.
Apabila F bertindak nakal, mereka pun mengatakan bahwa hal tersebut wajar dilakukan oleh anak sepantarannya dan tidak sepatutnya dianiaya.
Namun, peringatan tidak digubris. Kejadian pun berlangsung selama setidaknya dua bulan belakangan.
"Sempat ada biru-biru di mukanya (F). Pas ditanya kenapa, katanya (M) karena kena lato-lato," jelas Sadan.
Hal ini membuat warga setempat termasuk Sadan merasa risih.
Mereka akhirnya melaporkan M ke RT setempat. Laporan kemudian ditindaklanjuti ke tingkat kelurahan.
"Lurah langsung datang dan saya juga sempat ditanya-tanya oleh lurah terkait hal itu (penganiayaan)," ujar Sadan.
Langsung ditindak
Jainudin mengatakan bahwa awalnya M tidak mengakui perbuatannya.
"Awalnya dia (M) mengaku bukan penganiayaan. Kadang-kadang dicakar sendiri, kadang jatuh sendiri. Tapi kita tanya terus dan sebagian M mengakui (bahwa F) ada yang ia gigit, ada ia cubit," tutur dia.
Adapun pihak Jainudin mendapat laporan tentang dugaan penganiayaan anak di bawah umur dari RT setempat.
Kemudian, bersama dengan pihak RT, Jainudin beserta jajarannya langsung menuju rumah M.
"Saat datang ke lokasi, Alhamdulillah anaknya masih ada bersama ibunya. Kemudian kita interogasi," ujar dia.
Saat tiba di rumah M, Jainudin mengungkapkan bahwa pihaknya sempat mendapat penolakan.
Menurut dia, ada kemungkinan M merasa bersalah karena sudah menganiaya F dan takut melihat seragam orang-orang kelurahan dan Satpol PP.
"Ibunya juga memeluk anaknya, tidak mau dilepas. Tapi pelan-pelan kita lakukan secara persuasif. Awalnya juga menolak (diinterogasi), tapi lambat laun ibunya mengakui perbuatannya," imbuh Jainudin.
Pada saat itu, pihaknya sempat melihat ada lebam yang cukup parah pada tubuh F.
Mereka pun mengontak Sudin Kesehatan Jakarta Timur untuk membantu memeriksa tubuh F.
Adapun pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui seberapa parah luka yang terdapat pada tubuh balita itu.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa hampir sekujur tubuh F dipenuhi luka.
"Lukanya cukup banyak (di) seluruh badan, (bagian) belakang dan depan. Lengan kanan dan kiri lebam juga," jelas Jainudin.
Jainudin mengatakan, saat ini F sudah diamankan dan dirawat oleh pihak keluarga ayahnya.
Sementara terkait nasib M, Jainudin memanggil pihak Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.
Adapun pemanggilan berkaitan dengan kondisi psikologi M.
"Ada referensi dari Sudin Kesehatan Jakarta Timur, M setelah disampaikan beberapa pertanyaan, ada terindikasi kelainan jiwa," terang dia.
Akhirnya, diputuskan bahwa M perlu menjalani penyembuhan secara psikologis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit setelah koordinasi dengan keluarga M.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/10/07264471/ibu-tiri-aniaya-balita-di-rawa-terate-tetangga-lapor-rt-hingga