JAKARTA, KOMPAS.com - Hotma Tobing (68) resmi mencabut laporan polisi yang ditujukan kepada sang anak, Ernita Silitonga (48) pada Kamis (16/2/2023).
Hotma menyatakan bahwa dirinya telah memaafkan sang anak. Ia tidak ingin memperpanjang kasus ini dan berharap sang anak dapat memegang teguh permohonan maafnya.
"Saya sudah memaafkan anak saya. Semoga benar-benar dia hatinya tidak seperti itu lagi sama saya. Intinya dia minta maaf dan itu cukup bagi saya," ujar Hotma di Polres Metro Jakarta Selatan.
Hotma dan Ernita pun berpelukan setelah berdamai. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy Idrus mengungkap, kasus ini berakhir dengan damai usai pelapor dan terlapor saling meminta maaf satu sama lain.
Pantauan Kompas.com di lokasi, baik Hotma dan Ernita sama-sama menyambangi Mapolres Metro Jakarta Selatan sekira pukul 11.30 WIB.
Setelahnya, kedua belah pihak melakukan mediasi yang difasilitasi oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Usai melakukan mediasi lebih dari tujuh jam, kedua pihak akhirnya memutuskan untuk berdamai dan Hotma mencabut laporan sang anak di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Dalam prosesnya, kedua belah pihak, baik itu pelapor maupun terlapor sudah saling meminta maaf. Kedua pihak tidak memiliki niat untuk melanjutkan kasus ini dan memutuskan berdamai," ujar Irwandhy.
Lebih lanjut, Irwandhy membenarkan adanya pemukulan yang dilakukan Ernita.
Hal itu dibuktikan dengan adanya luka memar di beberapa bagian tubuh Hotma.
"Benar telah terjadi insiden pemukulan atau penganiayaan yang dilakukan Ernita kepada ibu kandungnya sendiri, Hotma," ungkap Irwandhy.
"Ada luka-luka seperti yang disebutkan korban. Intinya ada di beberapa bagian," sambung Irwandhy.
Sebagai informasi, Hotma membuat Laporan Polisi ke Polres Metro Jakarta Selatan atas tindakan penganiayaan usai mengambil gorengan di warung kopi anaknya pada Rabu (15/2/2023).
Hotma yang waktu itu datang sendiri ke Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya dibantu oleh Unit PPA.
Setelah didampingi Unit PPA untuk konseling, Hotma lantas diantar ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati guna melakukan visum atas luka memar yang ada ditangannya.
"Jadi pada Selasa sekira pukul 09.00 malam saya duduk di warungnya mau ngambil gorengan, mau pulang, buat sarapan pagi maksudnya. Terus dia marah-marah," ungkap Hotma.
"Saya bilang 'Ini gorengan 4 biji aja kalian marah-marah. Kalian nggak pernah ngasih beras makanya aku kesini buat numpang ke kalian. Kalian semua kan kusekolahkan'. Dia marah, kemudian mengambil dua kursi plastik lalu ditimpa ke saya," tambah Hotma.
Lebih lanjut, Hotma mengungkap bahwa badannya terasa nyeri usai insiden pemukulan tersebut.
Rasa sakit begitu terasa terutama di bagian yang memar.
"Diangkatnya kursi itu 'keluar kau keluar kau'. Dibantingkan kursi itu sampai hancur (ke badan saya). Sampai sakit semua ini, terutama di tangan," pungkas Hotma seraya mengeluarkan air mata.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/16/22534381/ibu-yang-dianiaya-anak-karena-ambil-gorengan-cabut-laporan-polisi-saya