Salin Artikel

Mengapa Bharada E Memiliki Banyak Pendukung? Ini Kata Sosiolog UI

JAKARTA, KOMPAS.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E diketahui memiliki banyak pendukung fanatik. Pendukungnya itu dikenal dengan nama "Eliezer Angles"

Terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) tersebut sukses memperoleh simpati publik usai menahbiskan dirinya sebagai justice collaborator dalam kasus pembunuhan Nofriansya Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Sosiolog sekaligus Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Paulus Wirutomo turut mengamini hal tersebut. Menurutnya, kesediaan Eliezer untuk membuka tabir soal teka-teki pembunuhan Brigadir J membuatnya memperoleh atensi dari publik.

"Publik melihat adanya nilai kejujuran dan keadilan di dalam diri Bharada E. Upaya kerasnya untuk membongkar kasus pembunuhan Brigadir J akhirnya membuat masyarakat membentuk gerakan sosial," ujar Paulus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).

Kendati begitu, Paulus mengatakan, gerakan sosial tidak semata-mata muncul karena Bharada E adalah sosok yang jujur.

Adanya ketidakpercayaan publik terhadap lembaga kehakiman yang ada di Indonesia turut menyulut terbentuknya gerakan sosial atau kelompok pendukung Bharada E.

Masyarakat terlalu takut jikalau Bharada E tidak menerima balasan sepadan meski menjadi justice collaborator. Alhasil masyarakat secara tidak sadar mulai 'berdiri' di belakang Bharada E dan memberikan dukungan.

"Adanya tirani atau perbuatan seenaknya yang ditunjukan oleh beberapa lembaga di bidang hukum membuat hati nurani masyarakat tersentuh. Akhirnya masyarakat mulai membentuk kelompok dan datang ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan," kata Paulus.

"Gerakan atau kelompok ini tanpa sadar semakin besar dari waktu ke waktu. Mereka bahkan memiliki kekuatan mempengaruhi atau kontrol sosial. Mereka mencoba memberikan pengaruh sekaligus mendesak lembaga di bidang hukum supaya berperilaku adil kepada Bharada E," sambungnya.

Lebih lanjut, Paulus menilai kelompok pendukung Bharada E tidak akan membubarkan dirinya dalam waktu dekat meski vonis telah dibacakan.

Bharada E yang divonis 18 bulan penjara bakal terus mendapat kawalan hingga dirinya benar-benar kembali ke masyarakat.

Artinya selama Bharada E masih berurusan dengan pengadilan atau menghabiskan waktunya di balik jeruji besi, kelompok pendukungnya akan tetap setia mengawasi setiap lembaga yang bersentuhan dengan sosok Bharada E.

"Kalau Eliezer masih menjalani hukuman, saya kira masih belum berhenti. Aksi ini akan terus bergerak. Bahkan menurut pengamatan saya, kalau isu keadilannya masih terasa belum selesai, mereka akan terus berada di samping Eliezer," ungkap Paulus.

"Tapi nanti kalau sudah keluar, bisa jadi polisi lagi misal, mungkin pendukung Eliezer akan hilang dengan sendirinya. Namun hilangnya bertahap sesuai tingkat kefanatikan. Jadi sekian persen hilang duluan, sekian persen bertahan tapi tidak aktif, dan sekian persen masih aktif mendukung," ujarnya.

Diketahui, Bharada E divonis satu tahun enam bulan penjara atas kasus kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Vonis terhadap Eliezer ini jauh lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan. 

Jaksa sebelumnya menuntut Bharada E dengan pidana 12 tahun penjara. Beberapa hal yang meringankan Bharada E adalah statusnya sebagai justice collaborator atau saksi pelaku serta adanya permintaan maaf keluarga korban kepada Richard.

Vonis Richard juga sudah bisa dikatakan inkrah atau berkekuatan hukum tetap, lantaran pihak kuasa hukum Bharada E dan kejaksaan tidak melayangkan banding atas vonis hakim.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/19/12092071/mengapa-bharada-e-memiliki-banyak-pendukung-ini-kata-sosiolog-ui

Terkini Lainnya

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke