Salin Artikel

Siasat Warga Kampung Melayu Hadapi Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - RW 05 di kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, dikabarkan bakal digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penggusuran berkaitan dengan normalisasi Kali Ciliwung untuk membantu mengurangi masalah banjir Ibu Kota.

Kawasan itu terkenal langganan banjir. Sebab, areanya menurun dan berada dekat dengan Kali Ciliwung.

Untuk mengantisipasi banjir, selama ini warga setempat sudah memiliki siasat tersendiri agar tetap aman.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, Jumat (3/3/2023), sebagian besar rumah di RW 05 punya dua hingga tiga tingkat.

Ketua RW setempat bernama Feri menjelaskan, rumah bertingkat ini berkaitan dengan banjir yang kerap melanda Kebon Pala.

"Pas 2007, banjirnya sampai naik ke loteng rumah saya. Kalau yang di bawah (area) rumah saya bisa lewat (dari 2 meter). Bisa 2 meter lebih. Lebih parah lagi mereka banjirnya," ungkap Feri di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2023).

"Makanya, sekarang orang di sini rata-rata bikin rumahnya tiga lantai," sambung dia.

Banjir besar pada 2007

Feri sendiri lahir dan besar di Kebon Pala. Ia sudah mengalami banjir sedari kecil.

Namun, pada 1960-an, kondisi banjir di wilayahnya tidak separah saat ini.

Ia mengatakan bahwa wilayahnya sempat mengalami banjir besar pada 2007 dan 2021.

"Banjir paling parah itu 2007 dan 2021. Pas 2007, banjirnya sampai naik ke loteng di rumah saya," ujar Feri.

"Dulu palingan sebatas lutut orang dewasa, sekitar 30 sentimeter (cm)," imbuh dia.

Menurutnya, salah satu yang semakin memperparah keadaan banjir di Kampung Melayu adalah badan sungai yang menyempit.

Ini karena beberapa orang mendirikan permukiman semakin maju ke arah bantaran Kali Ciliwung.

"Rumah warga yang semakin maju ke bantaran kali juga salah satu penyebab terjadinya banjir," papar Feri.

"Dulu di bantaran kali enggak ada permukiman. Masih jauh dari bantaran kali. Makin ke sini permukiman semakin dekat ke bantaran kali," imbuh dia.

Rumah bertingkat, enggan mengungsi

Untuk mengantisipasi banjir separah 2007 silam, rata-rata rumah di Kebon Pala memilik dua hingga tiga tingkat.

Inilah yang membuat sebagian besar warga enggan mengungsi ketika kawasan itu terendam banjir hampir 2 meter pada Senin (27/2/2023) lalu.

Ia mengungkapkan, sebagian besar warga di RT 010 dan RT 011 di RW 05 memiliki rumah tiga tingkat.

Sementara di RW 04, juga sering terdampak banjir dan letaknya bersebelahan dengan RW 05, ada RT 011 hingga RT 013 yang warganya memiliki rumah tiga tingkat.

"Patokannya kalau semua rumah lantai dua itu kebanjiran semua, pasti keluar (mengungsi)," kata Feri.

Namun, ada pula yang bertahan, terutama mereka yang tinggal di rumah tiga tingkat.

 

Lelah dengan banjir

Feri mengatakan bahwa warganya menginginkan kehidupan yang sejahtera dan bebas banjir.

Mereka memang sudah terbiasa dengan banjir, terutama warga yang lahir dan besar di sana. Namun, bukan berarti mereka menikmatinya.

"Kebanyakan orang lama udah ngerasain enggak enaknya kena banjir gimana. Tapi lama-lama capek kena banjir terus. Kasian juga banyak anak-anak kecil," jelas dia.

Selain itu, warga pun sudah lelah dengan kondisi rumah yang selalu lembap selama musim banjir.

Sebab, dinding rumah belum tentu kering dalam sepekan, terutama ketika musim hujan.

"Rumah jadi lembap kalau habis banjir begini. Seminggu abis banjir belum tentu kering, apalagi sekarang hujan terus," kata Feri.

Presiden Joko Widodo memberikan tenggat waktu dua tahun untuk merampungkan program normalisasi Kali Ciliwung.

Karena itu, Pemprov DKI akan membebaskan lahan untuk normalisasi tersebut.

Selama 2021-2022, Pemprov DKI telah membebaskan 324 bidang untuk normalisasi Kali Ciliwung.

Pemprov DKI akan membebaskan lagi 6,5 hektar lahan untuk program serupa pada tahun ini. Anggarannya mencapai Rp 469 miliar.

Lahan yang akan dibebaskan terletak di empat kelurahan di Ibu Kota, yakni Cililitan, Rawajati, Cawang, dan Kampung Melayu.

Di Kampung Melayu sendiri, wilayah yang dikatakan bakal terdampak pembebasan lahan adalah RW 04 hingga RW 08.

"Kalau RW 05, ada tiga RT yang terdampak, yakni RT 009 sampai RT 011. Tiga RT ini yang letaknya di bantaran kali banget," ujar Feri.

Namun, saat ini belum ada sosialisasi dari pihak kelurahan, kecamatan, RW, dam RW di Kampung Melayu terkait hal itu kepada warga.

Sebab, mereka pun belum mendapat informasi resmi dari pihak-pihak terkait.

"Belum ada dari kelurahan, kecamatan, RW dan RT. Kita baru pendataan nama-nama warga yang tinggal di bantaran aja," kata Feri.

Pendataan dilakukan untuk mengetahui siapa saja warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, dan jumlah warga pada setiap RT.

Feri menuturkan, pihaknya juga baru memberi imbauan kepada warga untuk melengkapi surat-surat mereka.

"Jangan sampai pas ditanya, pas rumor pembebasan lahan benar, repot dulu harus nyari. Saya bilang siapin salinannya siapa tau nanti diminta," terang Feri.

"Kami cuma bilang siapin surat-surat untuk persiapan kalau kabar ini benar. Memang belum ada informasi resmi," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/05/07033431/siasat-warga-kampung-melayu-hadapi-banjir

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke