Salin Artikel

Sosok Suami yang Dibantai di Depok adalah Bendahara Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial AR (45) yang diduga dibantai oleh kerabatnya sendiri di Beji, Depok merupakan pegawai Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Siti Rezeki Amelia, Selasa (7/3/2033).

"Betul yang bersangkutan adalah bendahara di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Kami sangat berduka atas insiden tersebut dan seluruh pegawai di sini tidak ada yang menyangka," kata Amelia saat ditemui Kompas.com.

Amelia menuturkan sosok AR tidak pernah memiliki masalah selama bekerja di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.

Apalagi AR salah satu pegawai senior di sana. AR sudah bekerja sejak medio 2000-an saat statusnya masih pegawai honorer.

"Beliau diangkat menjadi PNS pada 2007. Sebelumnya beliau adalah karyawan honorer dan memang etos kerjanya tidak pernah kami ragukan," ujar Amelia.

"Dia itu sangat agamis, baik hati pula. Beliau suka membantu rekan-rekannya yang kesusahan," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) dibantai oleh seorang pria yang diduga kerabat dekatnya di Perumahan Puri Agung Lestari, Beji, Depok.

Akibatnya, suami berinisial AR tewas dengan kondisi bersimbah darah di bagian kepala belakang. Sementara itu, istri AR mengalami luka-luka akibat dihantam besi.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pembantaian itu terjadi pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.

"Terdapat dua korban, yang pertama sang suami meninggal dunia dan sang istri luka-luka dirawat di rumah sakit," kata Yogen saat dikonfirmasi, Selasa.

Yogen mengatakan, pelaku bernama Ahmad, seorang buruh harian lepas yang pernah bekerja menjadi tukang bangunan di rumah korban.

Ahmad membantai pasutri itu karena urusan jual beli tanah. Pelaku mengunjungi rumah korban untuk menagih janji atas kekurangan bayar dalam pembelian tanah tersebut.

Namun, korban meminta tenggat waktu diperpanjang untuk dapat melunasi pembayaran tersebut. Mendengar hal itu, pelaku geram sehingga terjadi percekcokan.

"Terjadi cekcok dan tidak ditemukan kata sepakat. Dan pelaku keluar menuju pos satpam karena ingin buang air kecil sebentar dan menemukan ada semacam batang besi," ujar Yogen.

Setelah itu, pelaku kembali lagi dengan membawa sebilah besi tersebut. Besi itu lalu disembunyikan di kolam rumah korban.

Pelaku kemudian mengetuk rumah korban dengan berpura-pura menegaskan masalah pembayaran tanah tersebut.

Setelah pintu rumah dibuka korban, pelaku lantas membantai korban dengan sebilah besi yang mengakibatkan AR meninggal dunia dan istrinya mengalami luka-luka.

"Setelah menghantam suaminya hingga tak bergerak, kemudian pelaku mengejar istrinya yang berusaha kabur dan dihantam pelaku," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/07/21593731/sosok-suami-yang-dibantai-di-depok-adalah-bendahara-puskesmas-kecamatan

Terkini Lainnya

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Megapolitan
Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Megapolitan
Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Megapolitan
Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke