JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengaku belum melakukan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat dengan alasan yang beragam.
Hal ini dikatakan oleh mereka yang sedang mengunjungi Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/3/2023).
Seorang pengunjung bernama Nure (22) mengatakan bahwa dia menyadari bahwa pemerintah sedang giat mengajak warga untuk vaksinasi booster kedua. Namun, dirinya belum genap enam bulan menerima booster dosis pertama.
Di sisi lain, dia juga menyadari banyaknya info hoaks yang berseliweran terkait implikasi vaksin dosis keempat.
“Masih banyak berseliweran hoaks-hoaks gitu. Tapi, kalau saya lihat keluarga dan teman-teman, vaksin tuh enggak apa-apa. Jangankan vaksin booster, vaksinasi Covid-19 aja juga masih banyak (hoaksnya). Jadi, menurut aku niatnya aja, sih, gitu. Emang untuk pertahanan tubuh,” kata Nure.
Sementara Civa (21), mengaku belum melakukan vaksinasi booster kedua karena belum bisa meluangkan waktu.
“Karena belum ada waktu aja. Lalu, pasti kalau vaksinnya deket-deket ini masih banyak orang dan mengantre,” kata dia.
Selain itu, Civa juga mengaku akan tetap melakukan vaksinasi booster kedua meskipun ada banyak misinformasi terkait vaksin itu.
“Akal-akalan buzzer aja kalau hoaks seperti itu. Kecuali, memang ada pengumuman resmi dari WHO,” sambungnya.
Namun, berbeda dengan Adam (25) yang mengaku belum berminat untuk booster kedua. Dia berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya lebih fokus menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 di Papua Tengah.
“Yah, sebenarnya lihat kebutuhannya saja. Ini kan sudah masuk fase endemi juga, untuk apa gitu divaksin lagi? Toh, kalau memang program vaksinasinya digencarkan, kenapa enggak di Papua Tengah saja yang angka vaksinnya (masih) minim? Itu kan berdampak juga pada cacar dan rubella di sana,” tutur dia.
Terkait misinformasi soal vaksinasi, Adam berpendapat bahwa distribusi komunikasi dari pemerintah ke masyarakat masih belum efektif.
“Ada istilah yang enggak dipahami oleh masyarakat, tapi enggak dijelaskan detail oleh pemerintah. Misalkan, berdampak pada penyakit inilah-itulah, berdampak gini-gitu. Tergantung kitanya lagi, gimana kita bisa menyaring informasi dengan baik,” pungkas Adam.
Sebagai informasi, berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia per tanggal 8 Maret 2023, sebanyak 86 per 100 penduduk sasaran vaksinasi telah mendapatkan 1 dosis vaksin Covid-19 dengan total 203.811.606 dari target total 234.666.020.
Selain itu, sebanyak 174.839.414 warga telah melakukan vaksinasi dosis 2. Lalu, sebanyak 70.025.216 warga telah melakukan dosis 3 atau booster pertama. Sementara itu, baru 2.815.002 warga yang telah melakukan dosis 4 atau booster kedua.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/10/21392431/ini-alasan-warga-jakarta-belum-lakukan-vaksinasi-booster-kedua
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan