Salin Artikel

Fakta Penemuan Bayi di Tumpukan Sampah yang Gegerkan Warga Poris Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com- Warga Kelurahan Poris Raya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang digegerkan dengan penemuan mayat seorang bayi di tumpukan sampah.

Penemuan mayat bayi itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Maulana Hasanudin pada Senin (13/3/2023).

Mayat bayi itu berjenis kelamin laki-laki tapi belum diketahui siapa orangtuanya.

Terbungkus kain dan plastik merah

Berdasarkan keterangan warga sekitar bernama Ragil (35), mayat bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di tumpukan sampah oleh seorang pemulung.

"Kejadian sekitar jam 10.00 pagi, kondisi bayi sudah meninggal, umurnya sekitar 8 bulanan lah, bukan baru lahir, tapi kayaknya prematur lah. Yang nemuin pemulung," ujar Ragil di lokasi, Senin (13/3/2023).

Ragil menjelaskan, mayat bayi itu diketahui ditemukan dalam posisi dibungkus kain dan dimasukkan dalam plastik berwarna merah.

"Itu ditemukan terbungkus kain, terus plastik merah," kata dia.

Iwan (56), pemulung yang menemukan bayi tersebut menceritakan, ia melihat mayat bayi itu di dalam plastik bersamaan dengan botol bekas.

"Iya tadi saya lagi cari barang bekas, terus ada plastik warna merah, di dalamnya ada botol bekas sama kain. Pas saya buka lagi langsung lihat muka bayinya," ucap Iwan.

Saksi kaget dan lemas

Iwan yang secara tidak sengaja melihat wajah mayat bayi dalam kantong plastik merah itu pun terkaget dan lemas seketika.

"Saya sempat lemes tuh pas lihat muka bayinya," imbuhnya.

Kaget dengan temuan mayat bayi laki-laki itu, Iwan pun meminta tolong kepada orang-orang yang berada di seberang jalan tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Namun, ternyata bukan hanya Iwan saja yang kaget dan ketakutan dengan temuan mayat bayi tersebut.

Warga lain juga sempat ragu dan ketakutan saat Iwan mengabarkan ada mayat bayi di dalam plastik merah di tumpukan sampah tersebut.

"Ya sudah saya jalan ke warung seberang ada ibu-ibu dua orang buat minta bantuan eh malah takut dia," kata dia.

Bayi diduga belum lama meninggal

Sementara itu, Iwan sendiri mengaku tidak tahu pasti apakah bayi itu baru meninggal dunia atau tidak.

Akan tetapi, dari apa yang ia lihat pertama kali saat menemukan bayi dalam bungkusan kain di plastik merah itu, mayat bayi terlihat seperti belum lama meninggal dunia.

"Kalau yang saya lihat hidup atau enggaknya wallahu'alam yah. Tapi memang kondisi bayi masih seger kaya bayi meninggal baru," jelasnya.

"Saya lihat juga itu bekas darah-darah juga sudah bersih, kayak sudah dilap bersih," tambahnya.

Dalam penyelidikan polisi

Polres Metro Tangerang Kota sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan mayat bayi tersebut.

"Benar (ada penemuan mayat bayi), saat ini sedang dalam penyelidikan kami," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kompol Zain Dwi Nugroho kepada Kompas.com, Senin.

Ia menyampaikan, saat ini jenazah bayi sudah di bawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan visum dan tes laboratorium forensik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/14/10132621/fakta-penemuan-bayi-di-tumpukan-sampah-yang-gegerkan-warga-poris

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke