Salin Artikel

Kebengisan Pria Bunuh Teman di Tanah Abang Saat Sama-sama Mabuk, Tak Terima Dengar Korban Meracau

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria menikam pria lain di trotoar viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di depan Hotel Sudimampir, Jalan Jatibaru Raya, RT 003 RW 001, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023).

Detik-detik video yang memperlihatkan pria dalam peristiwa itu diunggah di salah satu akun Instagram. Tampak pelaku mengenakan topi dan tas.

Dalam keterangan video, pria tersebut menikam leher korban sebanyak enam kali dan menggoroknya yang menyebabkan tewas di lokasi.

Belakangan diketahui bahwa pria itu adalah BI (40) dan PW (39) yang tak lain merupakan teman. BI menikam PW karena mengaku tak terima diejek.

 

Sama-sama mabuk

Kepala Polsek (Kapolsek) Metro Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona mengatakan bahwa korban dan pelaku diduga sedang dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi minuman keras.

“Dari keterangan saksi yang diperiksa, korban dan pelaku berteman. Mereka nongkrong di warung minuman. Lalu, terjadi cekcok mulut di tempat hingga dilerai oleh saksi,” kata Patar, Kamis (23/3/2023).

Pelaku menusuk korban menggunakan pisau. Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dan korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Polisi kemudian menangkap PW di tempat persembunyiannya di Sumatera Selatan tepat pada satu hari setelah kejadian tersebut.

Tak terima ditantang

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Putra Siagian mengatakan, pelaku menjelaskan kronologi awal insiden sadis tersebut.

PW dalam pemeriksaan kepada polisi mengaku aksi sadis yang dilakukan itu diawali karena saling ejek. Pelaku mengaku ditantang oleh korban.

"Korban mengatakan, 'Saya tidak pernah takut dengan kamu'. Lalu, tersangka menjawab, 'Sudahlah jangan kayak gitu. Malu dilihat orang, buyan (bodoh) kamu dilihat banyak orang perangai (tingkah laku kayak gitu)," ujar Hady.

Hady mengatakan, semula pelaku tak menggubris korban yang saat itu meracau. Namun, emosi pelaku tersulut setelah korban kembali menantang.

"Akhirnya tersangka menusuk punggung korban sebanyak enam kali hingga jatuh dalam posisi terlentang dan menggorok lehernya," tutur Hady.

Hady mengatakan, pelaku tidak terima dengan pertanyaaan korban. Pelaku menusuk korban dengan belati yang memang biasa dibawanya setiap hari.

"Memang kebiasaan (belati) dibawa pelaku untuk berjaga diri," ujar dia.

Buang barang bukti

Hady mengatakan, pelaku telah membuang pisau yang menjadi barang bukti atas perbuatannya.

Pelaku disebut membuang pisau ke laut saat perjalanan ke Sumatera Selatan untuk melarikan diri.

“Untuk alat bukti sajam tersebut, berdasarkan keterangan tersangka itu dibuang ke laut saat yang bersangkutan berusaha kabur ke wilayah Sumatera Selatan,” ujar Hady.

Tidak hanya senjata pembunuhan yang digunakannya, BI juga turut membuang pakaiannya ke laut.

“Pelaku kabur dari Tanah Abang ke Merak. Di sana, pelaku membuang semuanya. Mulai dari pakaian, topi, celana, dan sajam,” kata dia.

Atas perbuatannya, pelaku terancam pidana Pasal 338 KUHP, Pasal 354 KUHP ayat 2, dan Pasal 351 KUHP ayat tiga dengan kurungan minimal 15 tahun penjara.

“Maksimalnya hukuman mati,” ujar Hady.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/25/09282691/kebengisan-pria-bunuh-teman-di-tanah-abang-saat-sama-sama-mabuk-tak

Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke