TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Belum genap seminggu Ramadhan 1444 H berjalan, aksi kenakalan remaja yang mengarah ke tindak kriminal marak terjadi di Tangerang Selatan.
Dari keterangan polisi, para pelaku kebanyakan masih berusia muda. Mereka berkeliaran di tengah malam mencari "kesenangan" yang meresahkan warga sekitar.
Meski sudah ada larangan, mereka tetap nekat melakukan aksi tersebut dan bermain kucing-kucingan dengan polisi patroli.
Di satu sisi, Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah melakukan kerja sama dengan Polres Tangsel untuk gencar membasmi aksi kriminal.
Pengeroyokan di Serpong Utara
Seorang remaja berinisial ARM (15) menjadi korban pengeroyokan oleh 10 orang di Jalan Raya Graha Raya, Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (24/3/2023), sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
EES (16) mengantarkan ARM pulang ke rumah menggunakan sepeda motor melalui arah Pondok Aren menuju Serpong Utara.
Namun sesampainya di tugu perbatasan antara Kota Tangerang Selatan dengan Kota Tangerang, kedua korban dipepet 10 orang pegendara motor yang berteriak "woy, woy, awas lu".
"Sepeda motor yang dikendarai korban yang menghindari, menabrak sepeda motor yang melaju di depannya sehingga mengakibatkan kedua korban terjatuh," kata Ipda Galih, Kasi Humas Polres Tangsel, Senin.
EES berusaha melarikan diri berlari menuju perkampungan di sekitar lokasi.
"Tetapi ARM tidak bisa melarikan diri sehingga gerombolan kurang lebih 10 orang tersebut melakukan pengeroyokan terhadap ARM," kata Galih.
Meskipun tidak ada harta korban yang diambil, kedua korban mengakami luka-luka dan motor EES rusak gara-gara pelaku.
"Pelaku masih (diburu), dalam proses penyelidikan," kata Galih.
Balap lari liar
Selain pengeroyokan, aksi balap lari liar di Tangsel kembali terjadi, Minggu (25/3/2023). Kegiatan ini meresahkan warga kompleks Serpong Park, Tangsel.
Meski sudah ada larangan melakukan kegiatan yang meresahkan warga sekitar selama Ramadhan, para remaja itu tetap nekat melakukan balap lari liar.
"Kalau (balap lari) itu sudah ada sejak tahun lalu, tetapi sekarang memang sudah tidak diperbolehkan," kata Satpam Egi saat ditemui di lokasi, Senin.
Egi berujar, pelaku balap lari liar itu bukan warga kompleks perumahan tersebut, melainkan anak-anak muda dari luar kompleks.
Mereka datang berduyun-duyun ke lokasi balap lari liar di jalanan kompleks Serpong Park.
Egi berujar aksi balap lari liar itu berlangsung sebentar karena dibubarkan pihak berwajib dan satpam yang bertugas kala itu.
Satu lagi aksi kriminal yakni perang sarung di Pasar Kemis. Dalam peristiwa ini polisi telah meringkus 18 remaja.
Mereka diamankan dan bakal mendapat binaan agar tidak lagi melakukan hal serupa di kemudian hari.
Langkah Pemkot Tangsel
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengaku terus berkoordinasi dengan Polres Tangsel dalam mengantisipasi gangguan keamanan kawasan selama Ramadhan 1444 H.
Antisipasi ini dilakukan karena meningkatnya kenakalan remaja yang mengarah pada tindak kriminal selama ramadhan, seperti tawuran, balap liar, perang sarung dan lainnya.
"Jadi kalau umpamanya ada gejala seperti tersebut Polres sudah menegaskan juga kepada Polsek-Polsek untuk melakukan patroli," tuturnya.
"Saya juga sudah meminta kepada Satpol PP untuk melakukan Patroli bareng dengan Polres," kata Benyamin menambahkan.
Benyamin pun meminta polisi tidak ragu memberi tindakan tegas jika menemukan tindak kriminal.
"Makanya saur on the road ditiadakan, konvoi dilarang oleh Polres. Ayo kita tertib di bulan puasa seperti ini jangan ada gesekan supaya suasana kondusif di Tangsel," kata Benyamin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/28/09334241/ketika-jalanan-di-tangsel-semakin-rawan-kriminal-ada-remaja-dikeroyok-dan