Salin Artikel

Gereja Katedral Laksanakan Ibadah Jumat Agung, Jemaah Dipersilakan Parkir di Masjid Istiqlal

JAKARTA, KOMPAS.com - Jemaah Gereja Katedral yang melaksanakan ibadah Jumat Agung dipersilakan memarkir kendaraannya di area Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

"Parkiran Masjid Istiqlal terbuka untuk umum, silahkan bagi jemaah Gereja Katedral yang ingin memarkirkan kendaraannya di area masjid," ujar Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Humas Masjid Istiqlal, Ismail Chawidu, saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).

Untuk area parkir, kata Ismail, jemaah Gereja Katedral bisa menaruh kendaraan roda dua dan roda empatnya di area basement Masjid Istiqlal.

Hanya saja, untuk saat ini para jemaah belum bisa melalui terowongan yang menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.

Oleh karena itu, Ismail meminta para jemaah untuk melewati tangga yang ada di ujung basement agar langsung sampai di pintu gerbang Masjid Istiqlal.

"Untuk jemaah Gereja Katedral bisa menggunakan tangga yang langsung menuju area food court. Nantinya tinggal menyeberang jalan dari sana," imbuh dia.

Adapun ibadah Jumat Agung hari ini terbagi menjadi tiga sesi, yakni ada pukul 12.00 WIB, pukul 15.00 WIB, dan pukul 18.00 WIB.

Ibadah pada pukul 12.00 WIB dilakukan secara offline dan online. Sesi ini dipimpin oleh Romo Bernadus C Triyudo Prastowo dan Romo Joannes Maryana.

Kemudian, pukul 15.00 WIB, ibadah dipimpin oleh Romo Albertus Hani Rudi Hartoko dan Romo Yohanes Deodatus yang kembali digelar secara offline dan online

Terakhir, pukul 18.00 WIB ibadah hanya digelar secara offline dan dipimpin oleh Romo Yusup Edi Muljono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/07/14123611/gereja-katedral-laksanakan-ibadah-jumat-agung-jemaah-dipersilakan-parkir

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke