JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan bahwa tim pemugaran akan melakukan asistensi dalam proses revitalisasi Monumen Nasional (Monas).
Asistensi dilakukan karena peremajaan dilakukan pada cagar budaya, sehingga dinilai harus hati-hati.
"Untuk cagar budaya, kita kan pasti kita selalu diasistensi tim pemugaran, karena tidak mungkin kita lepas dari situ," ujar Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Selasa (11/4/2023).
Afan mengatakan, proses revitalisasi Monas rencananya akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada Juli atau Agustus 2023.
Proses revitalisasi Monas baru dilakukan karena selama ini Pemprov DKI Jakarta fokus menangani persoalan lain di Ibu Kota, salah satunya banjir.
"Kenapa baru dilakukan sekarang (revitalisasi) karena kita kan selesaikan satu per satu yang prioritas. Kemarin kan sodetan. Pak Gubernur punya prioritas itu. Kemarin prioritas yang banjir, " ucap Afan.
"Jadi kolaborasi dengan kementerian PU yang waduk Ciawi-Sukamahi, dan sodetan yang saat ini berproses, dan Insya Allah, April ini akan siap operasional jadi setelah itu kita ada step lain," sambung Afan.
Afan mengatakan, proses revitalisasi Monas nantinya dilakukan setelah mendapat izin dari Sekretariat Negara (Setneg). Tentu hal itu akan melalui proses kajian dan rapat.
"Nanti goals-nya di sana setelah dari rapat di sini (Balai Kota). Ada rapat di Setneg untuk goals-nya," ucap Afan.
Untuk melakukan penataan kawasan Monas, Pemprov DKI menyiapkan anggaran mencapai Rp 100 miliar untuk tahap pertama.
"Buat total anggarannya itu total berapa aku kurang apal. Yang tahap pertama Rp 100 miliar kalau tidak salah," ujar Afan.
Afan mengatakan, anggaran untuk revitalisasi kawasan Monas itu merupakan gabungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Kita kolaborasi ada dari APBD ada dari APBN. Ada dari penyelesaian sanksi kewajiban dan lain-lain," ucap Afan.
Salah satu dalam revitalisasi kawasan Monas, Jakarta Pusat itu yakni menanam pohon setelah sebelumnya ditebang eks Gubernur DKI, Anies Baswedan.
"Kita tanam lagi. Makanya di manapun lokasi kita men-take out itu, pasti screening, lewat USG deteksi terlebih dahulu (sebelum menanam), tidak asal," ujar Afan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/11/21031301/pemprov-dki-bakal-dapat-asistensi-tim-pemugaran-saat-revitalisasi-monas