Salin Artikel

Kronologi Penyitaan 1,4 Kg Ganja dari Jasa Ekspedisi

JAKARTA, KOMPAS.com - BNN Kota Jakarta Selatan sukses menggagalkan penyelundupan narkotika jenis ganja.

Kepala BNN Kota Jakarta Selatan Kombes (Pol) Gazali Ahmad menyebut, ganja dengan berat kotor 1,4 kilogram itu diselundupkan dari Pekanbaru, Riau, menuju DKI Jakarta menggunakan jasa ekspedisi.

"Awalnya kami mendapat informasi dari BNN Kota Pekanbaru soal adanya paket yang diduga berisi ganja. Setelah itu, kami berkoordinasi dengan jasa ekspedisi agar paket jangan sampai diambil oleh pemilik," kata Ahmad dalam konferensi pers, Jumat (14/4/2023).

Pasca-diterbangkan dari Riau, paket berisi ganja ditaruh di dalam gudang milik jasa ekspedisi yang ada di kawasan Tangerang, Banten.

Tim BNN Kota Jakarta Selatan kemudian menyambangi gudang tersebut guna melihat bentuk paket seperti apa.

Ternyata paket yang dikirimkan dari Riau itu terbagi atas dua paket. Paket pertama memiliki tujuan akhir di salah satu kelurahan di Jakarta Barat.

Paket kedua memiliki tujuan akhir di kelurahan yang ada di kawasan Jakarta Selatan.

Persamaan dari kedua paket tersebut adalah masing-masing paket memiliki berat kotor 700 gram dan diterima dengan orang yang sama, yakni pria berinisial J.

"Kami akhirnya mengadakan namanya control delivery, kami coba selama tiga hari. Kami menunggu siapa yang akan mengambil barang ini," beber Ahmad.

"Lalu selama itu juga kurir dari jasa pengiriman barang seperti biasa mencari alamat. Rupanya setelah tiba di kelurahan tersebut, alamatnya fiktif. RT dan RW ada, tapi nomor rumah tidak ada," tambah dia.

Lantaran percobaan pengiriman selalu gagal dalam tujuh hari akibat penerima paket tak kunjung datang, BNN Kota Jakarta Selatan akhirnya menyita paket tersebut.

"Ketika 1,4 kilogram ganja resmi kami amankan, kami akhirnya membuka salah satu paket. Ganja yang ada di dalamnya tampak terbungkus rapi menggunakan lakban berwarna coklat dan dilapisi kotak sepatu untuk menyamarkan bentuk," beber Ahmad.

Setelah dicek, paket tersebut berisi tanaman jenis ganja kering yang masih utuh. Masih terdiri dari daun, batang, hingga biji.

Di lain sisi, BNN Kota Jakarta Selatan juga telah menetapkan J sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) karena tak kunjung muncul ke permukaan.

"Penerima paket saat ini masuk ke dalam DPO. Kami akan terus menyelidiki kasus ini demi memberantas peredaran narkotika di wilayah Jakarta Selatan," tegas Ahmad.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/14/14545821/kronologi-penyitaan-14-kg-ganja-dari-jasa-ekspedisi

Terkini Lainnya

Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Akan Dampingi Linda Saat Diperiksa Polda Jabar

Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Akan Dampingi Linda Saat Diperiksa Polda Jabar

Megapolitan
3 ASN Ternate Beli Narkoba Rp 300.000 dari Seorang Perempuan

3 ASN Ternate Beli Narkoba Rp 300.000 dari Seorang Perempuan

Megapolitan
Komnas HAM Dorong Keluarga Vina Cirebon Dapat 'Trauma Healing'

Komnas HAM Dorong Keluarga Vina Cirebon Dapat "Trauma Healing"

Megapolitan
Transjakarta Tambah Layanan Rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP

Transjakarta Tambah Layanan Rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP

Megapolitan
Anggota Komisi I DPR Ungkap Ada Pihak yang Mau Media Bisa Dikontrol

Anggota Komisi I DPR Ungkap Ada Pihak yang Mau Media Bisa Dikontrol

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba yang Dipakai Tiga ASN Ternate

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba yang Dipakai Tiga ASN Ternate

Megapolitan
Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali, Seorang Pria di Jakpus Jadi Tersangka

Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali, Seorang Pria di Jakpus Jadi Tersangka

Megapolitan
Tegaskan Tak Ada Bisnis Jual-Beli Kursi Sekolah, Disdik DKI: Tidak Ada 'Orang Dalam'

Tegaskan Tak Ada Bisnis Jual-Beli Kursi Sekolah, Disdik DKI: Tidak Ada "Orang Dalam"

Megapolitan
Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Megapolitan
Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Megapolitan
Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Megapolitan
PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Megapolitan
Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Megapolitan
Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke