Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Dorong Keluarga "Vina Cirebon" Dapat "Trauma Healing"

Kompas.com - 27/05/2024, 15:29 WIB
Shela Octavia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menerima laporan pengaduan dari pihak keluarga Vina Dewi Arsita atau "Vina Cirebon".

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Uli Parulian Sihombing mengatakan, pihaknya akan mendalami lebih lanjut laporan pengaduan yang disampaikan pihak keluarga Vina melalui tim hukum mereka.

“Kami sudah menerimanya dan mendalaminya. Tentu, kami akan menindaklanjutinya terkait laporan ini,” ucap Uli Parulian Sihombing saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Uli mengatakan, tim kuasa hukum keluarga telah menyampaikan sejumlah perkembangan berkait kasus pembunuhan Vina, termasuk penyidikan yang sedang berlangsung.

Baca juga: Hari Ini, Tim Kuasa Hukum Vina Cirebon Akan Datangi Kantor Komnas HAM

Dalam peristiwa ini, Komnas HAM fokus pada perlindungan kelompok rentan, yaitu perempuan dan anak. Uli mengatakan, Komnas mendorong agar keluarga Vina bisa mendapatkan trauma healing dan restitusi.

“Itu yang dilaporkan ke kami oleh kuasa hukum dan juga terkait kepastian terkait adanya trauma healing untuk keluarga Vina. Dan, terkait kepastian kompensasi dan restitusi terhadap keluarga korban,” ujar Uli.

Selain itu, Komnas HAM juga mendorong agar keluarga Vina bisa mendapatkan bantuan dari psikolog klinis untuk memulihkan kondisi mereka.

“Penting bagi para keluarga untuk mendapatkan semacam psikolog klinis untuk menjadi acuan seberapa trauma yang dihadapi korban karena kasus ini,” ucap Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah saat konferensi pers.

Baca juga: Polisi Hapus 2 Nama DPO Kasus Vina Cirebon, Keluarga Terkejut dan Kecewa

Anis mengatakan, meskipun penyediaan bantuan psikologi bukan kewenangan dari kepolisian, hal ini penting untuk dikoordinasikan oleh para pihak terkait.

Salah satu pengacara dari tim hukum keluarga Vina, Putri Maya Rumanti, menjelaskan trauma yang dirasakan oleh pihak keluarga.

Semenjak kasus pembunuhan Vina viral, pihak keluarga mengalami trauma karena kembali teringat dengan peristiwa dan penderitaan yang dialami Vina.

“Trauma ya sangat luar biasa, masih terus mengingat, mengingat kebiasaan Vina, mengingat wajah Vina, mengingat luka, dan penyiksaan yang dialami oleh Vina. Tentunya keluarga selalu terngiang-ngianglah,” ucap Putri ketika ditemui di Gedung Komnas HAM.

Putri mengatakan, tim kuasa hukum juga terus menguatkan pihak keluarga di tengah banyaknya pro dan kontra masyarakat terhadap kasus pembunuhan Vina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com