Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Kompas.com - 17/06/2024, 16:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Pudji Astuti mengatakan, ada beberapa alasan jumlah orang yang berkurban kambing di masjid tersebut menurun pada Idul Adha 1445 Hijriah.

Salah satunya karena faktor ekonomi.

"Kalau tahun lalu memang kambingnya ada 71 karena pakai kelas-kelas, sekarang hanya ada 31 ekor," ujar Pudji saat dijumpai Kompas.com di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2024).

Baca juga: Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Maruf Amin hingga Megawati

"Cuma kalau melihat kelas-kelas itu mungkin ada orang yang cari uangnya setengah mati kan. Makanya yang tahun ini lebih diutamakan kualitas hewan kurbannya saja, bukan kuantitas," imbuh dia.

Selain itu, kemungkinan ada juga sudah menyalurkan hewan kurbannya ke pondok pesantren, sehingga jumlah orang yang berkurban di Masjid Sunda Kelapa menurun.

Meski begitu, jumlah sapi yang dikurbankan bertambah, dari 11 ekor pada tahun lalu menjadi 13 ekor tahun ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Kurban di Mushala At-Taqwa, Palmerah, Jakarta Barat, Nur Hakim menuturkan, tahun ini hanya ada sembilan ekor sapi dan enam ekor kambing yang dikurbankan.

Biasanya, kata Hakim, jumlah hewan kurban jenis sapi selalu lebih dari 10 ekor. Namun, tahun ini mulai menurun.

"Perbedaan tahun ini sama tahun lalu mungkin sapi biasanya lebih dari 10 ya, sekarang lebih banyak kambingnya. Sapi sudah berkurang," ujar dia.

Baca juga: Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Kendati demikian, rata-rata berat hewan yang dikurbankan saat ini tidak ada perbedaan dengan tahun sebelumnya.

"Kalau sapi standar masih 300 kilogram paling berat, kalau yang kambing 20-30 kilogram," kata Hakim.

"Cuma ya itu, berkurangnya jumlah hewan kurban ini mungkin karena jemaah sudah ada yang ikut ke wilayah yang lain atau bikin sendiri," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com