Salin Artikel

Masih Banyak Pemudik Berangkat dari Terminal Kampung Rambutan Hari ini

Pantauan langsung Kompas.com di lokasi, terlihat beberapa pemudik masih menunggu keberangkatan bus pada sore ini.

Kebanyakan pemudik masih menunggu jadwal keberangkatan di teras Terminal Kampung Rambutan.

Salah satu pemudik, Sri Juliyanti (56), sengaja memilih berangkat sekarang karena menunggu anaknya libur sekolah.

Anaknya diketahui sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) saat Lebaran kemarin. Ketika anaknya sudah libur, ia langsung berangkat ke kampung halamannya di Yogyakarta hari ini.

Selain itu, ia mempertimbangkan arus lalu lintas yang diperkirakannya bakal lancar dikarenakan pemudik sudah mulai pulang ke Jakarta.

"Saya nungguin anak libur, baru pulang ke Yogyakarta," ujar Sri saat ditemui di lokasi.

"Sekarang kan juga sepi ya lalu lintasnya," katanya lagi.

Rencananya, Sri akan kembali ke Jakarta pada tanggal 4 Mei nanti.

"Baliknya mungkin tanggal 4 Mei ya, enggak lama di Yogyakarta," ujarnya.

Terpisah, Kepala Terminal Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni mengatakan, saat ini tren keberangkatan pemudik sudah menurun.

Menurutnya, puncak keberangkatan pemudik di Terminal Kampung Rambutan terjadi pada 19 April lalu, dengan mencapai angka 3.332 orang yang berangkat.

"Kalau untuk tren keberangkatan sudah pasti menurun," kata Yulza.

"Karena puncaknya kemarin kan di tanggal 19 April, itu puncak arus mudik itu 3.332 penumpang. Kalau sekarang kan momennya arus balik," ujarnya lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/25/19003691/masih-banyak-pemudik-berangkat-dari-terminal-kampung-rambutan-hari-ini

Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke