JAKARTA, KOMPAS.com - Di Jakarta, ada tempat yang menyajikan aneka hidangan laut sembari menikmati suasana pantai. Namanya Resto Apung.
Letaknya dekat kawasan pesisir Muara Angke, Jakarta Utara. Dari jalan utama, Resto Apung ini sangat mudah diakses.
Bangunan ini unik karena secara teknis berada di atas laut. Tetapi, pintu masuknya berada di daratan.
Ketika Kompas.com mendatangi tempat ini, Jumat (28/4/2023) sore, tempat wisata kuliner ini cukup ramai pengunjung.
Mereka kebanyakan tak langsung memesan aneka hidangan laut ke deretan restoran yang ada, melainkan membelinya terlebih dahulu di pasar ikan yang terletak persis di depannya.
Berinteraksi langsung dengan pedagang ikan, cumi, udang, kepiting, atau kerang merupakan sensasi tersendiri dalam menikmati area wisata kuliner ini.
Setelah membeli aneka hewan laut yang segar-segar, pengunjung kemudian membawanya ke restoran di Resto Apung untuk dimasak.
Ada sekitar 30 restoran di Resto Apung yang bisa pengunjung pilih sendiri.
Biasanya pramusaji restoran menawarkan pilihan, aneka hewan laut itu akan dimasak memakai bumbu apa dan dengan metode masak apa. Mulai dari dibakar dengan bumbu kecap, atau digoreng, bisa pula dikukus.
Pramusaji juga menawarkan aneka sambal sebagai pelengkap menu. Mulai dari sambal korek, sambal bawang, sambal kecap, hingga sambal mangga. Cukup lengkap.
Bagaimana dengan harganya? Tentu apabila pengunjung membeli sendiri hewan laut di pasar, hanya dikenakan biaya jasa memasaknya saja.
Untuk ikan atau cumi yang diolah dengan bumbu, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp 40.000 per kilogram.
Namun, apabila pengunjung menghendaki aneka hewan laut itu dibakar, harganya bisa lebih murah lagi, yakni Ro 30.000 per kilogram. Semuanya tergantung pada jenis bumbu masakan yang dipilih.
Nah, bagi pengunjung yang tidak mau repot-repot membeli aneka hidangan laut, bisa pula tak mesti ke pasar terlebih dahulu. Tinggal pesan saja ke deretan restoran yang ada. Biar mereka yang memilih dan mengolah sesuai dengan pesanan kita.
Tetapi, tentu biayanya lebih mahal dibandingkan apabila pengunjung hanya meminta dimasaki saja.
"Pengunjung bisa memesan di tenant pilihannya, usai makan bayarnya langsung melalui kasir di sini," ujar petugas kasir Resto Apung, Eni.
"Boleh juga pengunjung beli ikan di luar, masak di tenant. Jadi terimanya jasa masaknya saja. Ataupun sajian yang disediakan tenant tanpa pengunjung harus ke pasar," ungkap dia.
Usai menyerahkan pesanan, pengunjung diarahkan duduk di tempat yang sudah disediakan. Ada yang berada di luar menghadap laut lepas, ada pula yang berada di dalam ruangan. Tinggal dipilih saja.
Bagi yang memilih duduk di luar, pemandangannya tidak hanya laut, melainkan juga perahu-perahu nelayan yang tengah berlabuh. Sore hari adalah waktu yang tepat untuk menikmati area ini.
Tak jarang pemandangan ini sering menjadi latar belakang bagi pengunjung yang berswafoto.
Resto Apung ini rupanya dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ketika di era Gubernur Anies Baswedan. Namun, izin pengelolaannya diberikan ke swasta.
Deretan restoran yang ada di Resto Apung sebelumnya tersebar di sejumlah titik di Muara Angke. Dengan adanya Resto Apung, restoran-restoran ini dikumpulkan menjadi satu tempat.
Resto Apung mulai buka pada pukul 10 WIB hingga 24.00 WIB pada hari biasa. Sementara itu, pada akhir pekan, operasinya hingga pukul 01.00 WIB dini hari.
Bagaimana, tertarik kah Anda untuk berwisata kuliner di Resto Apung?
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/29/08000051/asyiknya-menikmati-hidangan-laut-sembari-melihat-pemandangan-pantai-di